-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Festival Tidore Pertontonkan Festival Adat

60menit.com
Kamis, 28 Maret 2013

TIDORE - Kesultanan Tidore merupakan bagian tak terterpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peranan Tidore dalam mencapai kemerdekaan Indonesia juga tidak bisa dianggap remeh. Menginjak hari jadinya yang ke-905, Kesultanan Tidore bersama Pemerintah Daerah setempat dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menggelar Festival Tidore 2013 untuk yang kedua kalinya dan akan dilangsungkan pada 1-12 April 2013.

Kepala Dinas Pariwisata Tidore, Asrul Sani mengatakan bahwa 98% penduduk Tidore merupakan masyarakat asli yang belum tercampur dengan masyarakat suku lain, sehingga penyelenggaraan festival adat sesuai dengan profil penduduk. "Kami ingin mengangkat kebudayaan Tidore sehingga masyarakat setempat kembali mengingat adat serta nilai-nilai luhur yang diajarkan nenek moyang," jelasnya pada Jumpa Pers Festival Tidore di Gedung Sapta Pesona, 27 Maret 2013.

Asrul menjelaskan, puncak perayaan Festival Tidore akan diselenggarakan pada 11 April, dimana akan dilangsungkan festival obor sepanjang 35 km. Pada saat yang bersamaan, seluruh armada laut Kesultanan Tidore akan melakukan ritual mengelilingi Pulau sambil membaca doa untuk keselamatan dan kemakmuran rakyat.

"Tahun lalu, penyelenggaraan Festival Tidore mendatangkan lebih dari 1000 wisatawan. Tahun ini, kami menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 2000 orang," lanjut Asrul. Dia menjelaskan bahwa keberlangsungan festival ini sudah dirintis sejak tahun 2007. "Kami berterimakasih kepada Kemenparekraf atas dukungan yang diberikan dalam penyelenggaraan Festival Tidore," sambung Asrul. (LY)

Walikota Tidore H. Achmad Mahifa menambahkan bahwa sampai saat ini Tidore masih dalam tahap pembenahan untuk menyambut kedatangan wisatawan. "Jika ditinjau dari segi keindahan alam, wilayah Tidore jelas memiliki keunggulan. Saat ini kami juga sedang mengupayakan perbaikan infrastruktur berupa jalan dan jembatan untuk mempermudah aksesibilitas wisatawan," katanya lagi.

Tidore banyak dikunjungi oleh wisatawan asal Belanda dan Australia dengan tujuan mempelajari Ilmu Antropologi dan Sosilogi. "Kami akan memaksimalkan potensi ini dengan mempromosikan wisata spot diving, wisata sejarah, wisata ziarah dan agrowisata," lanjut Achmad.

Mengenai ketersediaan hotel, dia menambahkan bahwa kehadiran homestay lebih sesuai dengan keadaan masyarakat. "Tidore telah mendapatkan penghargaan Adipura sebanyak enam kali. Artinya, kebersihan masyarakatnya sudah mendapat pengakuan pemerintah. Jadi, kehadiran homestay dianggap sudah baik. Selain itu, jarak dekat antara Ternate dan Tidore memungkinkan wisatawan yang berkunjung ke Tidore untuk menggunakan jasa hotel di Ternate," lanjutnya.

Sementara itu, Dirjen Pariwisata Kemenparekraf, Esthy Reko Astuti menyatakan kesiapan kementerian untuk mendukung langkah – langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah Tidore dalam mempromosikan pariwisata daerahnya. "Kami menyambut baik penyelenggaraan Festival Tidore 2013 karena dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan ke Tidore, yang berimbas pada kemajuan ekonomi rakyat," tutupnya.