-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


SD BPI Bandung Roadshow Event Sehat Mandiri

60menit.com
Jumat, 22 Maret 2013

BANDUNG - Pentingnya penanaman budaya perduli terhadap lingkugan hidup dan pendidikan bercocok tanam semenjak usia SD (Sekolah Dasar) merupakan faktor penting dalam rangka menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan hidup pada anak-anak, hal tersebut dikemukakan oleh Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda , pada saat membuka acara peresmian Roadshow Event Sehat Mandiri di SD BPI jalan Halimun Selasa, (19/3). 
 
Acara Roadshow ini bertujuan agar anak-anak pada usia SD dapat lebih mengenal dan memahami pentingnya pelestarian Lingkungan Hidup, selain itu acara ini juga diisi dengan lomba mewarnai bertema lingkungan hidup yang diikuti oleh 780 siwa SD BPI.
 
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPLH yang di wakilkan oleh Sekretaris BPLH Asep Sudrajat juga mengatakan bahwa BPLH sangat mendukung adanya kegiatan pengenalan lingkungan hidup terhadap anak-anak secara dini dikarenakan dengan pengenalan masalah lingkungan hidup sejak dini maka secara tidak langsung nantinya akan terbentuk generasi masa akan datang yang mencintai pelestarian lingkungan hidup.
 
"Dengan adanya kegiatan seperti ini maka sudah pasti akan membantu juga program pembangunan pemerintah dari segi lingkungan hidup , karena rasa cinta lingkungan hidup akan sangat melekat bila ditanamkan pada anak-anak sejak dini," ujar Asep.

Membuka sambutannya Ayi juga mengatakan bahwa budaya sunda merupakan budaya yang sangat dekat dengan lingkungan hidup, karena sudah menjadi ciri khas bagi masyarakat sunda bahwa dirinya selalu dekat dengan "kebon" , "balong" dan sawah.

 "Orang sunda sudah sangat dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya agraris, dan hal ini juga sudah pasti membuat orang sunda sangat dekat dengan lingkungan hidup, hal ini merupakan pengaruh dari budaya sunda sendiri yang sejak nenek moyangnya dahulu bisa dibilang selalu dekat dengan balong, kebon dan sawah," ungkap Ayi.
 
Ayi juga mengingatkan bahwa isu yang paling menonjol secara global saat sekarang ini ada 3 macam isu yaitu ,Kemiskinan , Demokrasi dan Lingkungan Hidup , berkaitan dengan lingkungan hidup Ayi juga mengatakan bahwa saat sekarang masyarakat Indonesia , Kota Bandung khususnya sedang mengalami krisis kemiskinan yang secara langsung juga berkaitan dengan isu pangan , seperti yang saat ini  di rasakan secara langsung yaitu meningkatnya harga pangan.
 
"Isu Kemiskinan merupakan suatu permasalahan yang erat kaitannya dengan isu pangan , sebagai contoh sekarang kita dapat merasakan bagaimana harga bawang sangat melambung tinggi hingga saking tingginya bahkan menjadi anekdot dikalangan masyarakat , dikatakan daripada minta pulsa sekarang lebih baik minta bawang," gurau Ayi.

Lebih jauh Ayi memaparkan juga bahwa Pemerintah Kota Bandung tidak akan berhenti dan akan terus membantu serta mendukung kegiatan-kegiatan pengenalan dan pelestarian lingkungan hidup seperti ini karena menurutnya dengan kegiatan seperti ini maka secara tidak langsung dapat menuntaskan salah satu isu Agenda Prioritas Pembangunan Kota Bandung.

"Secara terus menerus Pemerintah Kota Bandung akan terus melakukan tindakan – tindakan yang apresiasif terhadap kegiatan seperti ini sebagai contoh kita sudah menerapkan Muatan Lokal pada Mata Pelajaran SD, memang Pelestarian Lingkungan hidup tidak bisa dijadikan suatu Crash Program , karena masalahnya bukan secara teknis saja tetapi merobah pola pikir ,sehingga dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan juga bahwa peran Guru dalam memberikan teladan dapat memberikan pengaruh dan motivasi sehingga dapat merubah sikap anak dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang nilai-nilai lingkungan dan isunya, sehingga pada akhirnya nantinya selain anak-anak , masyarakat pun dapat tergerak untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang," pungkas Ayi. (*)