-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Pemkot Bandung Teken MoU dengan 11 BUMN

60menit.com
Senin, 28 Oktober 2013

BANDUNG - Membangun kota dapat dilakukan bukan hanya dengan menggunakan dana dari APBD saja, masih banyak sumber-sumber pendanaan yang dapat digunakan untuk membangun. Salah satunya dengan menggunakan dana bantuan dari pihak ketiga melalui CSR (Corporate Social Responsibility).

Hal seperti itulah yang dilakukan oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Wakilnya Oded M. Danial. Pasangan ini, bertindak cepat menangkap peluang tersebut, dengan membentuk Forum BUMN peduli Bandung Juara. Kerjasama diantara BUMN yang kantor Pusat atau beroperasinya di Bandung, dituangkan dalam MoU antara Pemerintah Kota Bandung dan 11 BUMN yang ada di Kota Bandung. Penandatangan kerjasama dilakukan oleh Wali Kota Bandung dan direktur dari BUMN tersebut, dan disaksikan langsung oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, di Plaza Balaikota Bandung, Jumat (25/10).

"Dengan banyaknya BUMN yang berkantor pusat atau beroperasi di Bandung, maka kita membentuk Forum BUMN peduli Bandung Juara," Ujar Wali Kota Bandung setelah selesai penandatangan MoU.

Wali Kota Bandung berharap, ada sekian persen kebutuhan masyarakat untuk perubahan dananya bukan berasal dari APBD tetapi dari bantuan CSR.  Untuk itu maka menurutnya Pemkot Bandung telah membuat buku inovatif CSR. Dimana buku tersebut isinya memuat berbagai kebutuhan yang bisa dipilih oleh BUMN untuk menyalurkan dana CSR nya.

"Buku ini sebagai menu yang bisa dipilih oleh BUMN untuk menyalurkan dana CSR nya," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa nantinya juga proposal dari masyarakat akan dibundel menjadi satu yang kemudian akan di tawarkan kepada beberapa pihak yang mau menyalur bantuan CSR nya. "Sehigga nantinya bantuan sosial itu bukan berasal dari APBD tetapi dari CSR," jelasnya.

Wali Kota juga menuturkan awal buku inovatif CSR tersebut muncul karena ada kesenjangan antara orang yang membutuhkan bantuan tetapi tidak bisa membuat proposal dengan perusahaan yang akan memberi bantuan tetapi tidak ada proposal yang masuk.

Dalam buku tersebut menurut Wali Kota Bandung isinya memuat berbagai kebutuhan, seperti kebersihan, tong sampah, alat-alat kesenian, pot bunga, sampai ambulan dan bus sekolah. "Jadi kebutuhannya semuanya berbentuk barang, supaya APBD bisa dipergunakan untuk infrastruktur," jelasnya.

Setelah ditandatangani MoU tersebut, menurut Wali Kota nantinya akan dibentuk forum teknis, yang mana dalam forum ini akan dibicarakan bagaimana cara-cara menyumbangnya. "Nanti dalam forum teknis tersebut akan dibicarakan BUMN tersebut akan menyumbang berapa dan untuk apa saja, misalnya satu BUMN akan menyumbang 100 juta, maka dapat dipergunakan untuk satu tong sampah, penghijauan atau bus sekolah," jelasnya.

Wali Kota juga berharap setelah ditandatanganinya MoU tersebut dalam waktu dekat akan ada sumbangan dari BUMN yang diterima Kota Bandung. "Mudah-mudahan dalam 2 bulam ini akan ada sumbangan yang akan diterima oleh Kota Bandung," pungkasnya.

Sebelum penandatanganan MoU, terlebih dahulu dilakukan senam sehat bersama Menteri BUMN, Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung di Plaza balaikota Bandung. (*)