-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Akan Ada Pasar Batik di Kota Bandung

60menit.com
Kamis, 07 November 2013

BANDUNG - Batik merupakan warisan budaya leluhur bangsa Indonesia, hal tersebut sudah diakui oleh berbagai pihak, termasuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). UNESCO yang merupakan badan PBB yang mengurusi kebudayaan mengakui Batik Indonesia masuk ke dalam daftar representatif sebagai Budaya tak benda warisan manusia pada tanggal 2 Oktober 2009. Sehingga tanggal tersebut oleh Pemerintah Indonesia tanggal tersebut dijadikan sebagai hari Batik Nasional.

Setelah penetapan batik oleh UNESCO, maka perkembangan batik di Indonesia makin berkembang lagi. Berbagai jenis batik bermunculan, begitu juga batik yang mencirikan khas dari daerahnya. Tidak ketinggalan juga dengan Kota Bandung, berbagai desain mengenai ciri khas Kota Bandung, dimunculkan oleh berbagai perajin batik di Kota Bandung, seperti mengambil ciri khas bunga patrakomla atau burung cangkurileung.

Untuk menambah keragaman dari desain batik Bandung, Dekranasda Kota Bandung bekerjasama dengan CSR Batik Komar, menyelenggarakan lomba desain motif Bandung. kegiatan ini selain menambah keragaman dari desain batik Bandung, juga diharapkan dapat memunculkan kreasi motif baru yang khas bercirikan Kota Bandung.

Lomba desain batik dibuka sejak awal Oktober 2013 dan ditutup akhir Oktober 2013, terkumpul sekitar 145 desain batik dari 102 peserta. Dari hasil penjurian terpilih hasil karya Maria Daisy sebagai juara pertama diikuti oleh Bonie Sudarso sebagai juara kedua dan Sherin Andariyana sebagai juara ketiga. Masing-masing pemenang mendapat piala, uang dan tablet. Hadiah diserahkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Workshop Batik Komar, pada acara sehari membatik, Rabu (6/11).

Setelah membuka acara sehari membatik, Wali Kota Bandung mengatakan mudah-mudahan menjadi sejarah bagaimana di Bandung industri batik berkembang dari hulu ke hilir. Dari Hulunya adalah proses-proses rumah batik plus diharapkan ingin punya kebangggan ada tradisi tiap tahun melahirkan motif-motif baru yang kemudian dengan kreatifitas dari desainernya akan menjadikan batik tersebut mempunyai nilai tambah menjadi baju atau kebaya.

Lebih kanjut dikatakan Wali Kota Bandung, proses terakhirnya yaitu hilirnya bagaimana menjualnya. Menurut Ridwan Kamil di Bandung belum terdapat pasar yang khusus menjual batik. "Mudah-mudahan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, sekitar 2 tahun pasar khusus batik yang keren  akan dapat terlaksana," ujarnya.

Untuk pilihan tempat sebagai gedung pasar batik di Bandung banyak pilihan, Pemkot Bandung juga mempunyai komitmen terhada hal tersebut. "Bandung ini sebagai kota wisata dan belanja, saya yakin kalau ada pasar batik di Kota Bandung akan ramai di kunjungi, apalagi dengan kretaifitas dari perajin-perajin batik mengenai desain batiknya yang kreatif," jelasnya.

Dalam pemikiran Wali Kota Bandung ada dua pasar atau lokasi yang cocok dijadikan sebagai pasar batik yaitu Pasar Cihaurgeulis dan Pasar Sederhana. "Dua pasar tersebut saya nilai cocok untuk menjadi pasar batik karena merupakan jalur turis yang bisa kita kembangkan sebagai pasar batik," pungkasnya. (LY)