-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Spirit Muharram, Momentum Muhasabah Diri

60menit.com
Kamis, 07 November 2013

JAKARTA – Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriyah merupakan momentum muhasabah atau evaluasi terhadap diri sendiri. Hakikatnya adalah, namun bukan perpindahan tempat, tetapi mental, moralitas,  dan religiusitas kita sebagai bangsa. Mengubah sifat buruk menjadi lebih baik, korupsi menjadi antikorupsi, bebas nilai menjadi menjunjung tinggi nilai-nilai agama, miskin menjadi sejahtera, dan seterusnya. Hal itu dikemukakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali dalam peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1435 Hijriyah, di Mesjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (5/11).

"Ini momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri", kata Menag

Menag pun mengajak umat Islam untuk memetik hikmah pergantian tahun dan memperbarui sikap mental dan individu dan masyarakat. Pergantian tahun selalu mengingatkan umat pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Makkah ke Madinah, kota peradaban yang semula bernama Yatsrib.

"Hijrah merupakan mata rantai untuk membangun tatanan kehidupan  masyarakat yang memberi jaminan dan kebebasan menegakkan akidah, menjalankan ibadah, merealisasikan ajaran Islam yang menjadi rahmatan lil al-'alamin, kasih sayang bagi alam semesta", terang Menag.

Menurut Menag, peristiwa hijrah adalah tonggak paling bersejarah dalam  perkembangan agama Islam ke seluruh dunia, sehingga ditetapkan sebagai permulaan penanggalan tahun baru Islam. Semangat dan nilai tahun baru hijriyah adalah perubahan menuju keadaban yang lebih baik. Dalam perspektif kekinian, sebagai bagian dari makna hijrah, lanjut Menag, bangsa Indonesia harus kembali memperkuat karakter dan akhlak karimah.

"Hal ini perlu agar bangsa tak larut dalam gemerlap negatif globalisasi,  dan tergilas zaman", papar Menag.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Wakil Menag Nasaruddin Umar,  Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, dan Ketua Umum Badan Kontak Majelis Takli (BKMT) Prof. Tutty Alawiyah. Acara ini menghadirkan sekitar 3000 jemaah majlis taklim se-Jabodetabek, dan menampilan salkbarawat, qasidah, serta tabligh akbar. (Ly/depag)