-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Apa Itu MERS-CoV

60menit.com
Rabu, 21 Mei 2014

virus MERS Apa Itu MERS CoV
SETELAH beberapa tahun lalu dunia dihebohkan dengan penyakit SARS, satu lagi jenis penyakit baru yang dikabarkan berpotensi menjadi epidemi global, MERS-CoV. Apa itu MERS CoV? Seperti apa gejala-gejala yang ditimbulkannya? Dan, pencegahan apa saja yang dapat Anda lakukan guna menghindari penyakit ini?

Meski belum ada laporan mengenai jatuhnya korban di Indonesia, MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus) tetap harus diwaspadai. MERS-CoV ditengarai berasal dari Arab Saudi. Apapun cerita yang beredar di baliknya, karena penyakit ini memang ada dan sudah memakan korban nyata, maka perlulah kita semua berhati-hati.
MERS-CoV disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.

Karena itu, gejalanya pun tak jauh berbeda dengan penyakit SARS, dengan indikasi utama seperti demam, bersin, dan batuk, yang akhirnya berujung pada kematian akibat beberapa komplikasi serius yang terjadi seperti Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, gagal ginjal, koagulopati konsumtif, dan perikarditis serta pneumonia berat.

Penyebaran Virus Corona
Karena penyebarannya yang semakin meluas sejak April 2012 hingga awal tahun 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan sejak Mei lalu untuk mewaspadai ancaman penyebarannya.

Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama yang terinfeksi.

Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para peneliti menyebutkan bahwa selain Kelelawar, unta juga disebut-sebut sebagai asal mula dan penyebaran virus Corona, dimana ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu.

Mekanisme penyebaran virus Corona dari hewan ke manusia masih diteliti sampai saat ini, meskipun ada dugaan bahwa manusia pertama yang terinfeksi mungkin pernah secara tidak sengaja menghirup debu kotoran kering kelelawar yang terinfeksi.

Saat ini, para peneliti masih menyelidiki kemungkinan hewan lain yang menjadi mediator penularan virus Corona guna menangani meluasnya penyebaran penyakit ini, mengingat bahwa jenis virus ini dikatakan lebih mudah menular antar-manusia dengan dampak yang lebih mematikan dibandingkan SARS.

Menangggapi MERS ini, sebagian ulama Saudi sudah memberikan wanti-wanti agar kaum Muslimin tidak begitu saja termakan isyu dan berita yang tidak jelas sumbernya. [Sumber: deherba].