-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kapolres Pangkalpinang: Tak Perlu Takut dengan HTI

60menit.com
Kamis, 26 Maret 2015

PANGKALPINANG - "Sebenarnya, cukup saya sendirian menghadapi aksi demo HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), sebenarnya tidak perlu banyak anggota. Namun karena ini sudah prosedur maka kita turunkan sejumlah anggota yang cukup sesuai dengan standar yang ada," kata Kapolres Pangkalpinang AKBP Nur Romdhoni, ketika menerima kunjungan delegasi HTI DPD I Babel di ruang kerjanya, Selasa (25/3/2015) siang.

Hal ini tidak berlebihan, lanjutnya, sebab dia mengenal betul siapa itu HTI. "Tidak perlu takut kalau HTI yang demo atau bikin acara. Mau berapapun tidak masalah, mau seribu, sepuluh ribu bahkan lebih tidak masalah. Saya jamin InsyaAllah aman dan tertib," kata Nur.

Menurut Nur, ketika bertugas di Surabaya puluhan ribu massa HTI menggelar aksi, yang panjangnya sekian kilometer berjalan aman dan tertib. Begitu juga ketika dia bertugas di Medan. Meskipun karakter masyarakatnya terkesan keras. Namun, ketika HTI menggelar aksi atau bikin acara tetap aman dan tertib.

"Jadi sebenarnya, kami senang dengan HTI. Kalau aksi atau bikin acara malah kami tidak banyak kerjaan. Bahkan bisa duduk-duduk," katanya setengah berkelakar dan disambut geer peserta yang hadir.

Sementara delegasi HTI DPD I yakni Ketua HTI DPD I Babel Sofiyan Rudianto, Sekretaris Fakhruddin halim, Humas M Benny Adzan Firmansyah, LKU Abu Wafi dan Basri, LF Endy Surahman dan tim infokom Zainuddin.

Sofiyan menyebutkan HTI berdakwah tidak keluar sedikitpun dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Intinya dalam pembinaan ummat maka harus menggugah akal, menyentuh perasaan dan menggetarkan jiwa.

"Kita sudah berulang kali membuat iven besar baik di Babel maupun tingat nasional dengan mendatangkan ribuan massa dan Alhamdulillah berjalan aman, tertib dan lancar," katanya.

Sementara Nur juga sempat menyinggung soal agar HTI memberikan pemahaman soal ISIS kepada masyarakat agar tidak terpengaruh. "Kita minta bantuannya agar HTI juga ikut memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh soal ISIS," tambah Nur.

Selain itu, Nur mengharapkan peran HTI Babel dalam membina masyarakat termasuk generasi muda.
"Salah satunya soal narkoba, maka peran serta HTI dalam membina generasi muda sangat dibutuhkan."

Fakhruddin menyatakan soal ISIS sikap Hizbut Tahrir baik dunia maupun Indonesia jelas menolak deklarasi Khilafah mereka karena tidak sesuai dengan syariat Islam. Dan ISIS juga tidak ada kaitannya sama sekali dengan HTI.
"Sikap HTI jelas, menolak deklarasi tersebut dan kami pastikan tidak ada anggota HTI yang mendukung ISIS," katanya.

Hanya saja, kata Fakhruddin, yang dikhawatirkan adalah ISIS effec, yakni kriminalisasi simbol-simbol Islam dan ajaran Islam.

"Seperti bendera, jangan sampai setiap orang yang membawa bendera yang sering dibawa ISIS, lalu ada yang membawa bendera yang mirip dipakai ISIS. Termasuk bendera yang sering dibawa HTI, itu juga bukan bendera HTI tapi bendera Islam," paparnya.

Selain itu, kriminalisasi ajaran Islam seperti khilafah dan jihad. Sebab, hal tersebut adalah ajaran Islam. Meskipun apa yang dibawa atau dideklarasikan ISIS tidak sesuai dengan ajaran Islam karena tidak syar'i.

"Sebab khilafah dan jihad itu ajaran Islam, dan banyak dalil termasuk Alquran menjelaskan hal itu." (ali/hti)