-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Peringatan KAA ke-60 di Kota Bandung Akan Cetak Sejarah Dunia.

60menit.com
Rabu, 22 April 2015


​Kadisbudpar Kota Bandung, H. Herlan J. Soemardi :

Peringatan KAA ke-60 di Kota Bandung Akan Cetak Sejarah Dunia


Bandung 60Menit.com - Kota Bandung memegang peranan penting dalam percaturan politik dunia, setelah pada April 1955, kota berjuluk Paris Van Java ini menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA) yang gaungnya menggema ke seantero dunia.

 

Kala itu, para pemim​pin Negara dari benua Asia dan Afrika berkumpul di Bandung membahas nasibnya dalam percaturan dunia yang pada waktu itu sudah terbagi ke dalam dua Blok, Blok Amerika Serikat dan Blok Uni Sovyet.

 

Melalui Konferensi inilah kemudian ditumbuhkan kesadaran untuk mempererat hubungan serta kemitraan di antara Negara-negara Asia dan Afrika. Dan sejarah mencatat pula, KAA 1955 di Bandung menjadi salah satu pencetus terbebasnya belenggu Negara-negara Asia dan Afrika dari penjajahan.

 

Setelah 60 tahun kemudian, tepatnya April 2015 ini pemimpin-pemimpin dunia tersebut akan kembali lagi berkumpul di kota Bandung untuk meperingati Konferensi Asia Afrika ke-60.

 

Peringatan tersebut kembali mempertegas bahwa Bandung bukan saja milik urang Sunda dan Indonesia saja, tetapi sesungguhnya Bandung telah menjadi milik dunia.

 

Berbagai prosesi penyambutan 109 kepala negara yang akan menghadiri acara tersebut, kini tengah dipersiapkan kota Bandung. Salah satu dinas yang tengah sibuk mempersiapkan penyambutan peringatan KAA adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Bandung.

 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata kota Bandung, H. Herlan J. Soemardi, mengungkapkan untuk menyambut peringatan KAA pihaknya akan menyajikan banyak pertunjukan salah satunya adalah Angklung.

 

Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik Angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.

 

Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki berbagai ragam kebudayaan dan keragaman kesenian, kita wajib menjaga dan melestarikan budaya angkung sebagai warisan bangsa yang bahkan sudah mendapat pengakuan Dunia Internasional sebagai warisan budaya asli Indonesia.

 

Menurut Kadisbudpar Kota Bandung, dalam peringatan KAA ke-60 ini Bandung bakal kembali menorehkan sejarah dengan mencatatkan rekor dunia melalui pertunjukan Angklung Harmony for The World yang akan dimainkan oleh sekitar 20 ribu orang.

 

Dalam even yang merupakan rangkaian Asia African Carnival (AAC) yang diprakasai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Badung itu, ribuan pemain yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, karyawan swasta, tentara, polisi, buruh, budayawan, seniman, delegasi dan perwakilan setiap Negara, akan bersama-sama membawakan dua lagu 'Manuk Dadali' dan 'Halo-Halo Bandung'.

 

Pertunjukan Angklung bertajuk 'Alunkan Angklungmu di Guiness World of Record Bandung Lautan Angklung' akan berlangsung di Stadion Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, pada Sabtu 25 April 2015, dengan tujuan membangun semangat kebersamaan menyambut KAA 2015 dan menciptakan sebuah momen bersejarah yang dapat memberikan dampak besar bagi warga dunia.

 

Selain pertunjukan Angklung, AAC yang digelar di Kota Bandung pada 21-27 April 2015 mendatang akan menampilkan kegiatan Solidarity Day (Tribute Soekarno & Mandela), Culture Break, Festival Of Nations, Photo Exhibition Of AAC, dan Asian African Parade. (ADV) - zhovena