-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kasad : Jadikan Masyarakat Sebagai Saudara dan Keluarga

60menit.com
Kamis, 07 Mei 2015

LOMBOK BARAT - Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memerintahkan, agar prajurit tinggal di rumah-rumah penduduk selama kegiatan tugas TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa).

"Saya perintahkan agar kalian benar-benar dapat menjadikan masyarakat sekitar sebagai saudara dan keluarga. Berikan uang lauk pauk kalian untuk dimasak dan dimakan bersama mereka.  Jadikan mereka sebagai orang tua kalian sendiri, dan jadikan rumah mereka seperti rumah sendiri. Nikmati kebersamaan dengan ikut merasakan suka duka sebagai layaknya sebuah keluarga. Dengan demikian kalian akan dapat menyelami kehidupan setiap penduduk di desa, dan pada akhirnya akan terjalin hubungan kekeluargaan yang sesungguhnya," terang Kasad.

Hal tersebut dikatakan Kasad saat membuka TMMD ke-94 tahun 2015, di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (7/5/2015). Upacara Pembukaan TMMD dipusatkan di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang menjadi wilayah binaan Kodim 1606/Lombok Barat Kodam IX/Udayana. TMMD ke-94 dilaksanakan secara serentak di 89 Desa di seluruh wilayah tanah air, selama 21 hari.

Prajurit TNI turun ke desa untuk membangun sarana dan prasarana fasilitas umum yang dibutuhkan oleh masyarakat desa. Sasaran fisik yang akan dibangun antara lain membuka Jalan Baru 115.500 M, Pelebaran Jalan 5000 M, Semenisasi Jalan 14.200 M, pengaspalan Jalan 10.500 M, Pengerasan Jalan 32.860 M, Rehab Tempat Ibadah 102 Unit, Rehab Rumah tidak layak huni 166 Unit, dan membangun/merehab Jembatan 63 Unit. Prajurit yang diturunkan sebanyak 9.150 orang, masing masing desa 150 orang.

Selain mengerjakan sasaran fisik juga dilakukan kegiatan non fisik berupa penyuluhan dalam rangka membantu Pemerintah melakukan pembinaan mental, mencegah berkembangnya paham radikal seperti ISIS dan sejenisnya, serta memantapkan kerukunan hidup umat beragama di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lebih lanjut dikatakan Kasad, program TMMD telah dimulai sejak tahun 1980-an yang dahulunya disebut AMD (ABRI Masuk Desa). Setelah melalui berbagai evaluasi dan penyempurnaan, program TMMD yang telah berlangsung selama lebih kurang 35 tahun ini, ternyata semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Program TMMD masih sangat dibutuhkan, karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, sehingga keterlibatan TNI dalam ikut membangun sarana prasarana dan infrastruktur wilayah masih sangat relevan.  Sejak tahun 1980 sampai tahun 2014 TNI telah membangun jalan sepanjang kurang lebih 2.300 km dan jembatan sebanyak 6.875 buah.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah daerah, serta segenap lapisan masyarakat. Melalui program ini diharapkan dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan, tertinggal, terisolasi dan wilayah perbatasan. "Sebab, proses perencanaan TMMD selalu diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat sebagai pelaku dan pengguna hasil TMMD, serta disusun dengan sistembottom up planning", tegas Kasad. (ali)