-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Warga Bandung Lebih Bahagia dibandingkan dengan Warga Singapura?

60menit.com
Senin, 15 Juni 2015

 



BANDUNG - Walikota Bandung, Ridwan Kamil beserta Ibrahim Senen, rekan firma hukum DNC Advocates at Work, Tati Iriani, Kepala BAPUSIPDA Jawa Barat, Dedeh Suatini, Kepala Sekolah SMAN 11 Bandung, Timothy Chin, Wakil Kepala Misi Kedutaan besar Singapura di Indonesia dan Kesavapany, Gubernur SIF menjadi panelis dan berdiskusi dalam kegiatan Singapore International Foundation (SIF) Connect di Pendopo Bandung, Sabtu (13/4).


Ke-enam panelis di moderatori Jennifer Lewis yang juga sebagi Kepala Divisi Komunikasi dari Badan Penanaman Modal SIF. Dalam diskusi tersebut para panelis bersama-sama berbagi ide dalam sumber daya di berbagai bidang seperti pendidikan, lingkungan, seni budaya, mata pencaharian dan bisnis.

Seusai melakukan dialog bersama ke-lima panelis lainnya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Bandung dan Singapura tidak memiliki sumber daya energi dan alam yang cukup dalam membangun ekonominya masing-masing, tapi menurutnya Bandung dan Singapura memiliki modal yang besar yaitu sumber daya manusianya.
"Jadi Bandung sedang mencoba mengikuti langkah Singapura untuk membawa sumber daya manusia sebagai pendorong utama untuk menggerakan perekonomian,"ujarnya di Pendopo Bandung.

Maka dari itu, Emil sapaan akrabnya untuk mengembangkan perekonomian di Bandung, ia akan berfokus pada konsep ekonomi kreatif. Hal itu juga didukung dengan adanya 50 lebih universitas di Bandung yang tentunya dapat mendorong ekonomi kreatif tersebut.

Emil juga menuturkan bahwa perbedaan dengan Singapura adalah di Bandung itu memiliki budaya sosial yang tinggi. Salah satunya dengan adanya budaya gotong royong.

"Contoh waktu Asia Afrika kemarin, ada beberapa relawan untuk membantu KAA itu ada sekitar tiga ratus lebih. Itulah hal kecil yang ingin kita tunjukan pada dunia bahwa Bandung punya budaya gotong royong,"ungkapnya.

Selain memperkenalkan budaya gotong royong, ia juga menjelaskan warga Bandung adalah masyarakat yang berbahagia.

Karenanya pembangunan ruang terbuka seperti taman-taman hijau atau taman tematik menjadi pusat ruang lingkup sosial di Bandung membuat index of happines masyarakat Bandung meningkat.

"Walaupun kita belum memiliki perkembangan sejauh seperti Singapura dari pembanguan fisik sampai teknologinya. Tapi disisi kebahagiaan saya pikir Bandung jaung lebih bagus,"pungkasnya. (Zho)