BANDUNG - Walikota Bandung Ridwan Kamil melepas tim pendakian dan pemanjatan mahasiswa Pecinta Alam (MAHACITA) Universitas Pendidikan Indonesia yang akan melakukan pengibaran bendera merah putih dan Kota Bandung di 2 tebing dan 7 gunung dalam rangka memperingati sumpah pemuda serta ulang tahun Bandung yang ke – 205.
Pelepasan tim Mahacita tersebut dilakukan oleh wali kota di Pendopo Kota Bandung, Rabu, (28/10/2015).
Dalam arahannya Ridwan mengatakan mendaki gunung bukan sekedar berjalan kaki dan mendaki bukit, tetapi secara hikmah hidup itu adalah menaklukan kelemahan diri sendiri.
"Mudah mudahan dengan semangat itu cita-cita terbesar hidup adik-adik bisa tercapai," ujarnya.
Ridwan mengingatkan agar jadi pemuda itu harus relevan. Para pemuda harus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
"Jadi saya titip hidup itu perbanyak manfaat, tapi sebelum bermanfaat, hidup harus mandiri dalam artian tidak menyusahkan orang lain," tuturnya.
Ridwan berharap konteks mendaki gunung tersebut perlu disebarluaskan, dapat melalui foto ataupun tulisan.
Lebih lanjut Ridwan mengatakan karena sifatnya menaklukan semangat, musuh pemuda kadang-kadang dirinya sendiri, bukan orang lain, akan tetapi rasa malas, rasa tidak cinta tanah air, rasa kegaluan yang ada pada dirinya sendiri.
"Dengan berangkat begini mereka menaklukan ketakutan mereka, menumbuhkan semangat, kalau mendaki gunung bisa, berarti mengejar cita-cita juga bisa, itu yang rerpenting." Jelasnya.
Diharapkan nantinya setelah kegiatan tersebut para pemuda itu semangatnya lebih tinggi dan bisa menjadi pemimpin suatu hari di masa depan.
Adapun pesan untuk pemuda Bandung secara umum Ridwan menghimbau agar mencintai Kota Vandung dengan aksi dan solusi.
Sementara itu Ketua Koordinator kegiatan Adi Rahadian tim pendakian dan pemanjatan dari MAHACITA UPI terdiri dari 20 putra dan 5 putri. Jumlah personil tersebut mengandung filosofi hari jadi Kota Bandung ke-205.
Adapun 2 tebing dan 7 gunung yang akan didaki adalah gunung Tangkuban Perahu, Manglayang, Bukit Tunggul, Karamat, Gedogan, Burangrang, Wayang, Patuha, Tebing Citatah 48, dan Tebing Gunung Batu. (cep/zho)
Pelepasan tim Mahacita tersebut dilakukan oleh wali kota di Pendopo Kota Bandung, Rabu, (28/10/2015).
Dalam arahannya Ridwan mengatakan mendaki gunung bukan sekedar berjalan kaki dan mendaki bukit, tetapi secara hikmah hidup itu adalah menaklukan kelemahan diri sendiri.
"Mudah mudahan dengan semangat itu cita-cita terbesar hidup adik-adik bisa tercapai," ujarnya.
Ridwan mengingatkan agar jadi pemuda itu harus relevan. Para pemuda harus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
"Jadi saya titip hidup itu perbanyak manfaat, tapi sebelum bermanfaat, hidup harus mandiri dalam artian tidak menyusahkan orang lain," tuturnya.
Ridwan berharap konteks mendaki gunung tersebut perlu disebarluaskan, dapat melalui foto ataupun tulisan.
Lebih lanjut Ridwan mengatakan karena sifatnya menaklukan semangat, musuh pemuda kadang-kadang dirinya sendiri, bukan orang lain, akan tetapi rasa malas, rasa tidak cinta tanah air, rasa kegaluan yang ada pada dirinya sendiri.
"Dengan berangkat begini mereka menaklukan ketakutan mereka, menumbuhkan semangat, kalau mendaki gunung bisa, berarti mengejar cita-cita juga bisa, itu yang rerpenting." Jelasnya.
Diharapkan nantinya setelah kegiatan tersebut para pemuda itu semangatnya lebih tinggi dan bisa menjadi pemimpin suatu hari di masa depan.
Adapun pesan untuk pemuda Bandung secara umum Ridwan menghimbau agar mencintai Kota Vandung dengan aksi dan solusi.
Sementara itu Ketua Koordinator kegiatan Adi Rahadian tim pendakian dan pemanjatan dari MAHACITA UPI terdiri dari 20 putra dan 5 putri. Jumlah personil tersebut mengandung filosofi hari jadi Kota Bandung ke-205.
Adapun 2 tebing dan 7 gunung yang akan didaki adalah gunung Tangkuban Perahu, Manglayang, Bukit Tunggul, Karamat, Gedogan, Burangrang, Wayang, Patuha, Tebing Citatah 48, dan Tebing Gunung Batu. (cep/zho)