BANDUNG - Walikota Bandung Ridwan Kamil meninjau proses pengerjaan bandara baru di Lanud Hussein Sastranegara, Jalan Padjajaran, Rabu (4/11). Proses perampungan masih ada kendala teknis, ia pun mengatakan jika bandara akan mulai beroperasi pada akhir Januari 2016.
Sesuai dengan komitmennya, Bandara tersebut akan bertemakan Bandung. Tema tersebut akan diterjemahkan menjadi airport yang penuh kreatifitas.
Menurutnya, Airport akan seperti galeri yang setiap dinding kosong akan diisi dengan karya seniman Bandung.
Nantinya setiap tiga bulan sekali, karya akan diganti dan bisa dibeli oleh siapapun yang melihat dan menyukai.
"Jadi terjadi ekonomi tambahan seperti itu. Karena kita melihat airport diseluruh dunia kadang-kadang mirip-mirip, membosankan dan tidak ada emosi,"ujarnya.
Maka dari itu, bentuk emosi itu akan Ridwan Kamil tunjukan dari airport Bandung dengan desainnya yang penuh kreatifitas.
"Mudah-mudah kalau hadir bisa membanggakan. Sampai nanti dipersiapkan juga lahan parkir yang seperti di Dukomsel,"ungkapnya
Dalam tinjauan di bandara baru tersebut, Ridwan Kamil mengoreksi beberapa hal. Seperti ada beberapa ruang yang terlalu besar dan banyak kolom yang menganggu.
Ia meminta untuk menutup ruang itu agar minimalis dan bisa diisi dengan karya seni. Kemudian juga ada pola lantai yang terlalu monoton yang dia rubah agar lebih beraksen.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura II, Dorma Manalu, mengutarakan jika seharinya ada 80 sampai 90 penerbangan di Lanud Hussein Sastranegara.
Ia pun menambahkan jika kapasitas Lanud Hussein Sastranegara hanya bisa menampung 500 orang. Karena pada awalnya tidak diniatkan untuk bandara umum hanya sebagai bandara militer.
"Dengan adanya bandara baru ini, penambahan kapasitas bisa sampai tiga juta orang,"imbuhya.
Pengerjaan bandara tersebut ungkap Dorma menghabiskan dana Rp 174 Milliar. Ia pun berharap bandara ini dapat menunjukan tema yang diusung walikota yaitu Bandung Pisan.
"Saya berharap juga Bandung Pisan ada semacam tulisan ada tempatnya di bandara ini,"pungkasnya. (cep/ly)
Sesuai dengan komitmennya, Bandara tersebut akan bertemakan Bandung. Tema tersebut akan diterjemahkan menjadi airport yang penuh kreatifitas.
Menurutnya, Airport akan seperti galeri yang setiap dinding kosong akan diisi dengan karya seniman Bandung.
Nantinya setiap tiga bulan sekali, karya akan diganti dan bisa dibeli oleh siapapun yang melihat dan menyukai.
"Jadi terjadi ekonomi tambahan seperti itu. Karena kita melihat airport diseluruh dunia kadang-kadang mirip-mirip, membosankan dan tidak ada emosi,"ujarnya.
Maka dari itu, bentuk emosi itu akan Ridwan Kamil tunjukan dari airport Bandung dengan desainnya yang penuh kreatifitas.
"Mudah-mudah kalau hadir bisa membanggakan. Sampai nanti dipersiapkan juga lahan parkir yang seperti di Dukomsel,"ungkapnya
Dalam tinjauan di bandara baru tersebut, Ridwan Kamil mengoreksi beberapa hal. Seperti ada beberapa ruang yang terlalu besar dan banyak kolom yang menganggu.
Ia meminta untuk menutup ruang itu agar minimalis dan bisa diisi dengan karya seni. Kemudian juga ada pola lantai yang terlalu monoton yang dia rubah agar lebih beraksen.
Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura II, Dorma Manalu, mengutarakan jika seharinya ada 80 sampai 90 penerbangan di Lanud Hussein Sastranegara.
Ia pun menambahkan jika kapasitas Lanud Hussein Sastranegara hanya bisa menampung 500 orang. Karena pada awalnya tidak diniatkan untuk bandara umum hanya sebagai bandara militer.
"Dengan adanya bandara baru ini, penambahan kapasitas bisa sampai tiga juta orang,"imbuhya.
Pengerjaan bandara tersebut ungkap Dorma menghabiskan dana Rp 174 Milliar. Ia pun berharap bandara ini dapat menunjukan tema yang diusung walikota yaitu Bandung Pisan.
"Saya berharap juga Bandung Pisan ada semacam tulisan ada tempatnya di bandara ini,"pungkasnya. (cep/ly)