-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kembangkan Ekonomi Kreatif, RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Dirikan Pujasera

60menit.com
Minggu, 27 Maret 2016

Kembangkan Ekonomi Kreatif, RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Dirikan Pujasera


60MENIT.COM - Minggu, 27-03-2016 Ketua RW.09 Desa Cipagalo Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung meresmikan pembukaan PUJASERA 09 (Pusat Jajanan Serba Ada) beserta warganya yang diawali senam pagi yang merupakan kegiatan rutin setiap hari minggu. Namun pada hari minggu ini setelah senam pagi warga tidak langsung bubar dikarenakan acara berlanjut dengan peresmian pembukaan pujasera RW.09 yang dilangsungkan dengan makan bersama membuka tumpeng yang merupakan simbol dari rasa syukur masyarakat RW. 09 yang telah merampungkan suatu karya “Pembangunan Pujasera RW.09”

Kemeriahan peresmian pujasera ini dihadiri oleh para sesepuh warga dan aparat desa cipagalo, bagi warga yang hadir mendapatkan doorprize yang menarik sebagai pelengkap kebahagiaan warga yang juga diiringi musik electoon yang lumayan meriah, Ketua RW.09 H.Partoyo mengatakan dengan pembukaan yang rame diharapkan rame pula bagi para pedagang di pujasera ini sehingga bisa meraupkeuntungan yang lumayan untuk meningkatkan tarap perekonomian warga.

Pembangunan pujasera ini berawal dari program penataan lingkungan dengan normalisasi saluran air dan gorong-gorong , jalan lingkungan berikut pnyempurnaan RTH (Ruang taman Hijau) yang dikembalikan sesuai dengan fungsinya, karena ada ruang kosong yang lumayan luas dan dipake oleh beberapa pedagang liar yang tidak mengindahkan kebersihan lingkungan maka kawasan tersebut tampak kusam dan kumuh, dengan geraknya pengurus RW yang penuh kepedulian lingkungan yang Sehat dan Bersih maka kawasan tersebut dirapihkan dan dibangun sebuah Pujasera RW.09 dengan design yang artistik dan tatakelola managerial yang apik dari pengurus RW yang mumpuni, sehingga menghasilkan karya yang lumayan bagus dan rapih.

Pembangunan pujasera ini menghabiskan biaya sebesar Rp. 170.000.000,- dengan 18 ruang pedagang dengan ukuran 2,5 M2 x 4 M2, Pengurus RW hanya keluar dana sebesar 25% sebagai dana talang (Brijing) modal awal, selama pelaksanaan pembangunan 2 (dua) bulan lamanya dana tersebut terkumpul 100% dari RAB perencanaan, sehingga pembangunan selesai dan danapun sudah kembali, Proyek ini diperuntukan hanya untuk membangun Sosial Perekonomian Warga RW.09 sehingga yang berjualan di pujasera ini adalah warga RW.09 dengan ragam yang berbeda jenis dagangannya “ucap H. Zaenal Aripin (seksi pembangunan RW.09)”.

Antusias warga yang bejualanpun semangat karena dari tempat dan fasilitas pembangunanpun mendukung sesuai dengan lokasi perdagangan yang cocok dan harga tempatpun yang cukup terjangkau oleh para pedagang, sedangkan perkembangan penduduk dan sosial masyarakat yang kian kemari terus meningkat maka sangat dibutuhkan sekali keberadaan pusat jajanan serba ada ini di Griya Bandung Asri 2, selain untuk memenuhi kebutuhan warganya kehadiran pujasera ini juga adalah salah satu wujud dari usaha keras pengurus RW.09 dan akan dibentuk management yang baru di tingkat RW untuk mengatur Tata Kelola pujasera ini, dengan harapan ini adalah jadi salah satu PAD (pendapatan anggaran daerah) nya RW,09.

TOLOK UKUR

Berjualan dilokasi ini sangat cocok dengan didirikan pujasera, dikarenakan slain lokasi yang sesjajar dengan RUKO dan para penghuni disini semakin padat penduduk, maka beberapa kebutuhan warga untuk aneka jajanan akan tersedia disini, tidak salah pengurusRW.09 mendirikan bangunan pujasera yang semi permanen, selain tempatnya yang strategis bahwa berdirinya pujasera ini secara spontan mengusir beberapa oknum calo yang menjual belikan tempat jualan terdahulu.




Setelah dibukanya pujasera beberapa hari para pedagang merasa senang soalnya dari buka dagangan jam 3 sore jam 21.00 para pedagang udah berkemas pulang soalnya barang dagangan udah pada habis terjual, bahkan sebagian wargapun merasa terhibur atas berdirinya pujasera ini para pengurus RW.09 menyediakan ruang nonton bareng dan variety show sebagai bentuk pelayanan pada pendatang.

Hal ini bisa dijadikan sebuah percontohan pengembangan ekonomi kretif kemasyarakatan dimana pimpinan setempat harus jeli dan cerdas atas fasilitas lingkungan yang bisa digunakan secara positif untuk memperhatikan kebutuhan warganya, dengan tata kelola yang tepat sehingga membentuk pertumbuhan perekonomian tambahan selain pada warga ataaupun pada lingkungan masyarakat yang merangsang tumbuhnya kreatifitas yang difasilitasi oleh pengurus lingkungan. (Zhovena)