Ratusan
Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
JAMBI 60MENIT.COM - Sungai Penuh Jambi " Musim hujan yang melanda kota Sungaipenuh, beberapa
bulan terakhir ini.ancam ratusan hektare area persawahan petani, gagal panen.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sungaipenuh, Ir.Herman, mengatakan kpd
dimensinusantara di ruang kerja nya meskipun persediaan padi untuk Kota
Sungaipenuh surplus mencapai 2000 ton per tahun, akan tetapi musibah banjir
yang melanda beberapa waktu terakhir juga mempengaruhi kondisi pangan Kota
Sungaipenuh.
“Berdasarkan data dilapangan, tercatat sekitar 137 hektar lahan
sawah yang ada di delapan kecamatan dalam Kota Sungaipenuh seperti kec.tanah
kampung.kec.hamparan rawang kec.koto baru baru rawang dan kec lain nya
mengalami banjir,” beber Ir.Herman.dan juga mantan kadis pertanian
kab.sarolangun prov jambi bbrpa waktu lalu di ruangan kerja nya.
Dikatakannya, akibat sawah yang terendam tersebut membuat para
petani gagal panen. Kondisi ini sangat disayangkan, apalagi saat banjir melanda
mayoritas sawah tengah menunggu musim panen tiba.
“137 hektar sawah yang gagal panen, cukup mempengaruhi terhadap
kondisi pangan kita. Karena produksi padi yang dihasilkan jumlahnya cukup
banyak,” jelasnya.
Akan tetapi, lanjut dia, meskipun sawah petani gagal panen, namun
tidak berpengaruh besar terhadap persediaan padi, karena pasokan padi juga
datang dari wilayah Kabupaten Kerinci.
“Hanya saja, kita menyayangkan para petani yang sudah menggarap
sawah, namun gagal panen. Kalau soal persediaan dan stok beras, kita tidak ada
pengaruh karena tiap tahun selalu surplus mencapai 2000 ton per tahun,”
jelasnya.
Ditambahkannya, untuk kedepan Pemkot Sungaipenuh masih akan terus
melakukan program cetak sawah baru, untuk meningkatkan sektor pertanian
dibidang sawah.
“Peningkatan disektor sawah tetap menjadi fokus kita kedepan,
dengan membuka lahan cetak sawah baru. Di Kota Sungaipenuh masih terdapat
beberapa lahan yang belum digarap, padahal berpotensi untuk sawah,” terangnya.
“Sekarang
akan dilakukan pembangunan infrastruktur pendukung terlebih dahulu, seperti
irigasi untuk kelancaran perairan sawah”, tandas Ir.Herman.(DIN).