-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Empat Koperasi di Jabar Penerima Satyalancana Wirakarya

60menit.com
Kamis, 13 Juli 2017

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengharagaan koperasi kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Makasar. (instagram deddy_mizwar)

MAKASSAR, 60MENIT.COM – Jawa Barat patut berbangga, pada acara puncak Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 Tahun 2017 yang digelar di Lapangan Karebosi, Jl. Ahmad Yani Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/17), kemarin. Pasalnya empat koperasi skala besar di Jawa Barat meraih penganugerahan Tanda Kehormatan "Satyalancana Wirakarya" dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam siaran persnya, keempat koperasi tersebut yaitu KSP Rukun Mekar Kabupaten Bandung, KPRI Sasakadana Kabupaten Garut Jawa Barat, KUD Sawargi Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, dan KPBS Pangalengan Kabupaten Bandung.

Usai acara, Tim Peliput Humas Jabar berkesempatan untuk berbincang bersama dua dari penerima anugerah. Yakni Ketua Umum Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Aun Gunawan, dan Pendiri sekaligus Sekretaris Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Rukun Mekar Bojongsoang, Juanda.

KPBS Pangalengan merupakan koperasi yang beranggotakan para peternak sapi perah di Pangalengan. Koperasi yang berdiri sejak 1969 ini memang selalu menjadi langganan penerima penghargaan nasional. Melalui anugerah Satyalancana Wirakarya ini, KPBS Pangalengan ingin terus berkembang baik dari jumlah anggota maupun produktivitasnya.

"Itu (Satyalancana Wirakarya) menjadi pemicu buat kami, rengrengan perngurus dan anggotanya. Supaya KPBS bisa lebih berkembang lagi, terutama meningkatkan pendapatan anggota, baik jumlah anggotanya, jumlah susunya, dan kualitas susunya," harap Aun.

"Dan dikenal KPBS ini sebagai sumber susu segar dari Kabupaten Bandung yang ada di Jawa Barat ini. Dan juga penyuplai susu segar kepada berbagai industri yang berkualitas baik, tidak hanya kuantitas saja," tambahnya.

Hingga saat ini KPBS Pangalengan telah memiliki 4.500 anggota dan 3.300 diantaranya anggota aktif. Anggota tidak aktif ini karena mereka tidak memiliki sapi. Untuk mendorong para peternak tidak aktif ini pihak koperasi akan terus meningkatkan sarana dan prasarana; meningkatkan pelayanan kepada para anggota, seperti penetapan harga susu yang ideal, serta ketersediaan pakan ternak, fasilitas perbankan dengan bunga rendah, dan kesehatan anggota.

Selama kurun waktu satu dasawarsa ini, KPBS Pangalengan terus berbenah baik dari manajemen maupun AD/ART organisasi. Aun mengatakan untuk menghadapi tantangan global dan lokal KPBS Pangalengan melakukan perubahan signifikan. AD/ART KPBS Pangalengan mengamanatkan penerimaan anggota saat ini lebih terbuka serta membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak.

"Dalam artian stakeholder yang lain, apakah perusahaan-perusahaan susu termasuk dengan Pemerintah. Kita welcome dengan semua kerjasama, selama itu menguntungkan KPBS dan anggotanya. Contohnya kita punya peternakan koloni sapi yang satu kandang 300 ekor, itu dimiliki oleh koperasi," tutur Aun.

Aun mengaku KPBS Pangalengan merupakan satu-satunya koperasi peternak susu di Indonesia yang memiliki produk turunan dari susu. Seperti keju, butter, yoghurt, wiping cream, dan susu pasterisasi. Bisinis ini terus berkembang maju selama lima tahun ini. Hal tersebut menandakan bahwa KPBS Pangalengan tidak bergantung pada industri besar, namun produksi susunya juga diolah secara mandiri.

"Jadi susunya tidak hanya dikirim ke perusahaan besar, namun juga kita produksi sendiri, kita olah sendiri," kata Aun.

Hal lain yang menjadi keunggulan koperasi ini, yaitu tidak memiliki prinsip simpan-pinjam. KPBS Pangalengan memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan 99% kepemilikan saham sepenuhnya oleh koperasi, sehingga keuntungan BPR akan jadi milik anggota. BPR ini memiliki bunga kredit cukup rendah yakni hanya 12%. //Mahyudin