-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Keberhasilan Ridwan Kamil Ciptakan Kota Bandung Sebagai 'Kota Cerdas'.

60menit.com
Selasa, 17 Oktober 2017

Ridwan Kamil (Walikota bandung)

BANDUNG, 60MENIT.COM
- (Selasa, 17-10-2017) Walikota Bandung (M. Ridwan Kamil ST, MUD / Kang Emil, sapaan sehari hari) telah berhasil membawa kota bandung yang didaulat salah satu kota yang berstatus Smart City atau Kota Cerdas dalam penghargaan Indonesia Smart Nation Award. Dalam kategori kota berukuran besar, Bandung menduduki peringkat kedua.


Meski status yang pertama sebagai julukan ini diraih oleh Kota Surabaya yang meraih peringkat pertama, namun Bandung mampu mengungguli Kota Semarang, Bekasi, dan Depok.


Dalam sambutannya atas prestasi tersebut, Walikota Bandung mengaku cukup puas dan bangga. Kang Emil bahkan meluapkan kegembiraannya melalui media sosial Facebook.


Dalam akun Facebook-nya Kang Emil mengunggah 3 foto. Foto pertama berupa foto dirinya tengah memegang piagam penghargaan Smart City.


Foto kedua memperlihatkan kemajuan teknologi kota Bandung berupa proyek smartlighting yakni penggantian seluruh lampu di Bandung dengan bohlam LED hemat energi 70 persen yang bisa diatur jarak jauh via ponsel.


Satu foto lainnya menunjukkan gambar Bandung Command Center atau Pusat Pengendali Data dan Manajemen Kota Bandung.


Beserta foto-foto tersebut Ridwan pun menuliskan caption, " Alhamdulillah, Minggu ini Kota Bandung mendapatkan penghargaan Smart City Index kedua terbaik se-Indonesia, setelah Surabaya. Selamat juga untuk Provinsi Jawa Barat yang meraih Smart Province Index nomor satu se-Indonesia. Mari bekerja lebih keras dan lebih cerdas lagi. Hatur nuhun."


Penilaian untuk kategori Smart City dilihat dari seberapa banyak jumlah masalah yang berhasil diselesaikan oleh suatu kota atau daerah. Kota Bandung sendiri sejauh ini diketahui telah berhasil menyelesaikan 300 masalah.


Ini adalah merupakan suatu keberhasilan bagi Kota Bandung bahwa Bandung dalam Program smartcity yang menjadi salah program unggulan walikota Bandung Kang Emi ini sejak terpilihnya pada piwalkot 2013 lalu telah menginjak tahun yang ke empat. Di tahun kedua tepatnya awal tahun 2015 Kota Bandung telah berhasil membangun sebuah infrastruktur TIK sebagai icon bahwa Kota Bandung serius dalam upaya mengembangkan Smart City melalui Bandung Command Center (BCC). Kini usia BCC atau Bandung Command Center telah hampir genap 2 (dua) tahun, tentunya perubahan dan pembaharuan telah dilakukan untuk menyempurnakan layanan yang disediakan oleh Bandung Command Center tersebut.


Sejak diresmikanya Bandung Command Center sebagai pusat komando walikota bandung, tentunya mengundang ketertarikan tersendiri bagi kepala daerah di kota-kota lain. Misalnya saja Kota Bogor, Kota Tangerang dan Kota Makassar yang kontan menjiplak Bandung Command Center nya Walikota Bandung dengan nama Jargon yang berbeda-beda. Ada War Room, Operation room dan lain sebagainya yang intinya merupakan pusat kendali para kepala daerah di daerahnya masing-masing. Prestasi Walikota Bandung cukup baik dalam hal pembangunan infrastruktur TIK, buktinya banyak Kota-Kota lain yang mengadopsi, bahkan tidak hanya dari sisi Hardware, software (perangkat lunak) pun sudah lebih dari 400 jenis aplikasi yang Kota Bandung hibahkan untuk kota lain di tanah air dalam upaya akselerasi pencapaian Smart City bagi kota-kota seluruh tanah air.


Pembangunan smartcity tentunya tidak selesai hanya telah membangun Command Center saja, akan tetapi perlu adanya nilai lebih berupa efieiensi layanan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ujung-ujungnya tentu berbuah pada kualitas layanan terhadap masyarakat. Idealnya Command Center menjadi miniatur pemerintah kota yang mana menjadi sebuah pusat data sekaligus penghubung data lainnya dari tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait. Hal tersebut penulis belum melihat pada realitas secara utuh ada pada Bandung Command Center.


Dalam rangka menunjang program satu Data Nasional yang diturunkan menjadi Program Bandung Satu Data, tentunya pemerintah Kota Bandung harus menyiapkan tidak hanya dari sisi Konten Data, akan tetapi Infrastruktur yang mumpuni kearah sana perlu disiapkan. Saat ini pusat data SKPD di Kota Bandung belum berada pada satu tempat, masih terpisah-pisah bahkan sebagian masih ada yang disimpan pada lembaga eksternal (co location).


Hal tersebut tentunya harus mulai dibenahi, karena dalam menunjang Smart City optimalisasi e-Government menjadi salah satu factor yang sangat strategis. Implementasi e-Government yang baik terletak pada infrastruktur yang baik pula. Lebih dari itu perkembangan data seperti halnya perkembangan manusia terus meningkat yang memaksa kepada lembaga Pemerintah Kota untuk bisa melakukan perencanaan infrastruktur dan teknologi yang tepat dalam rangka membangun Datacenter tersebut.


Adapun mengenai teknologi untuk menuju pada program Bandung Satu Data melalui Data center Kota Bandung, tulisan sebelumnya yang membahas Hyperconverged v.2 Alternatif Solusi dalam Mewujudkan Bandung Kota Cerdas perlu menjadi bahan pertimbangan.


Dalam argumen ini terlihat jelas bahwa walikota bandung sangat berhati hati mengenai dampak yang akan terjadi, walaupun untuk perencanaan kota yang bertujuan lebih canggih lagi demi kemajuan kota tersebut.


Sehingga perencanaan kemajuan kota dan pemerintahannya memerlukan pertimbangan yang serius sempurna dalam penuh pertimbangan dan berdiskusi dengan para ahli dibidangnya, dan inilah sosok walikota bandung seorang Ridwan Kamil yang penuh hati hati dan teliti dalam menjalankan Tugasnya Sebagai Seorang Pimpinan Daerah yang penuh Tanggung Jawab atas jabatannya. 
(Zhovena)