-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


28 Orang Komunitas Jaga Seke (tdk diakui) Pertanyakan Pengurusan Tata Kelola Seke Ke Pemkot Bandung

60menit.com
Rabu, 15 November 2017


BANDUNG, 60MENIT.COM - (15-11-2017) Relawan Jaga Seke berinisiatif untuk menjaga Seke (sebuah mata air yang ada di wilayah kota Bandung dari ujung barat hingga ujung timur) yang bekerjasama dengan PDAM hingga 205 titik mata air (Seke) yang mana airnya ini digunakan untuk kebutuhan warga sekitar secara gratis.

Namun dalam perjalannya kini mata air tersebut direvitalisasi sebanyak hanya 2 (dua) Seke (Seke genjer 07 cigadung dan Seke kowak Dago), PDAM  menjanjikan  akan menjaga kelestarian 205 seke dan sampai saat ini PDAM hanya bertanggung jawab 2 (dua) seke saja.


DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) yang diketuai oleh Solihin GP. dan kini masih berkarya melindungi dan menjaga kelestarian Seke, tetapi tugas dan kewenangan Komonitas Jaga Seke yang ada tersebut belum membuktikan hasil kerja untuk pengelolaan Seke seke yang sudah di identifikasi.

Ketua Komunitas Jaga Seke (Dadang Abdul Haris, SH) yang sudah menotariskan Komunitas Jaga Seke tersebut kini seolah menghianati tujuan pokoknya yaitu fungsi air dari beberapa seke tersebut akan di gratiskan buat warga sekitar tetapi kini jadi ajang bisnis buat kepentingan sekelompok, yaitu Komonitas Jaga Seke yang dipimpinya.

Dulu Komonitas Jaga Seke ini dilantik oleh walikota bandung (Ridwan Kamil) di Jayakarta swites dago sebanyak 30 orang, namun Ketua Komonitas Jaga Seke kini mengaktifkan hanya 1 (satu) orang yang mengelola penghasilan dari seke yang ada.

Kelompok jaga Seke yang pernah dilantik dulu kini protes keras karena terbukti sudah ada penyelewengan dari Komonitas Jaga Seke yang sudah dibadan hukumkan, tetapi kini hanya ajang bisnis komunitas tersebut.

Kami mengelola sampai tahun 2016 bersama sama secara gratis dan ikhlas namun kami kecewa setelah berbadan hukum yang diketuai oleh "Dadang" kok jadi bisnis, anggota seperti kami sudah tidak diakui lagi yang mungkin takut mengetahui lebih banyak lagi hal hal yang terjadi di Komunitas Jaga Seke ini, dan sekarang Anggota Komunitas Jaga Seke ini hanya 2 (dua) orang, yaitu : ketua dan 1 anggota.

Harapan dari anggota Komonitas Jaga Seke yang tidak dilibatkan padahal dulu sudah dilantik yang dipimpin oleh (Harry) adalah " kami relawan2 yang sudah dilantik dulu, ingin diaktifkan untuk pengelolaannya supaya tahu jelas bahwa tujuan yang mulia ini benar2 di jalankan , yaitu mengelola seke Seke selain seke genjer 7 yg sudah diidentifikasi oleh PDAM TIRTAWENING,   dan boloh boleh daja komunitas ini di badan hukumkan asal tidak menyimpang dari tujuan awal yaitu program jaga Seke ini dideklarasikan untuk kepentingan orang banyak" ucapnya.

Kami berdemo karena ada tujuan yang tidak sesuai dengan komitmen semula dari komunitas jaga seke ini, bahkan kami yang memiliki penjagaan komitmen semula kini tidak diaktifkan, karena dianggap menghambat. " Ujar Harry".

Arahan Tomi ( Sekpri walikota Bandung) mengarahkan kami supaya bisa ketemu langsung direktur air minum bersih (Diram) kota bandung ( dra.Hj. Rahmawati), supaya bisa mendapat penerangan bahwa setiap sumber air bersih itu ada dalam naungan Diram.
(Zhovena)