BANDUNG, 60MENIT.COM - (18-11-2017) Wali kota
Bandung Ridwan Kamil punya cara tersendiri untuk mengajak warganya mencintai
Kota Bandung. Salah satunya adalah program harian tematik yaitu ; Senin Bis Gratis,
SelasaTanpa Rokok, Rebo Nyunda, Kamis
Inggris, Jumat Bersepeda, Sabtu culinary
night, dan Minggu Car Free DayC(FD). Gerakan moral lainnya yang diusung Ridwan
Kamil adalah Sejuta Biopori, Taman Tematik, dan belakangan Gerakan Pungut
Sampah (GPS) serta Bandung Tour on Bus.
Rebo Nyunda atau Rabu
Sunda adalah salah satu kegiatan mingguan di Kota Bandung yang bertujuan melestarikan budaya Sunda sebagai
salah satu budaya lokal yang berkembang di Jawa Barat. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari Rabu. Dalam kegiatan ini, seluruh warga Kota
Bandung, secara khusus Pegawai Negeri Sipil diwajibkan memakai pakaian daerah khas Sunda Selain
menggunakan pakaian Sunda setiap hari
Rabu juga warga Kota Bandung dihimbau menggunakan Bahasa Sunda untuk berkomunikasi dengan orang lain. Program Rebo
Nyunda ini mulai diberlakukan di Kota Bandung pada tanggal 6 November 2013.
Latar Belakang Kegiatan
Acara Pelantikan DPD Pejuang Siliwangi Jawa barat, dihiasi Anggotanya Berkostum Sunda |
Kegiatan Rebo Nyunda adalah sebuah program dari
pemerintah Kota Bandung sebagai bagian dari hari-hari tematik yang
berlaku di kota tersebut. Program ini
digagas oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil. Program ini
muncul karena adanya kekhawatiran dari segelintir masyarakat akan lunturnya kebudayaan Sunda di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, padahal budaya Sunda
adalah budaya lokal dari kota ini. Dengan demikian, program ini menjadi salah satu program untuk melestarikan budaya Sunda.
Sebenarnya program ini merupakan salah satu usaha
Pemerintah Kota Bandung untuk mengimplementasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2012 pasal 10 ayat 1b
yang menyebutkan bahwa setiap hari Rabu
ditetapkan sebagai hari berbahasa Sunda dalam semua kegiatan
Pendidikan, Pemerintahan dan kemasyarakatan.
Dalam kegiatan ini, masyarakat Kota Bandung dihimbau menggunakan pakaian Sunda yakni kebaya dan
kain batik sebagai bawahan bagi perempuan serta iket kepala batik dan
bila memungkinkan menggunakan pangsi bagi laki-laki. Selain iket kepala,
para laki-laki juga bisa menambahkan hiasan kujang sebagai penghias iket
tersebut. Bersamaan dengan menggunakan pakaian Sunda, setiap hari Rabu juga
warga Bandung diharapkan menggunakan Bahasa Sunda untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi
dalam Bahasa Sunda ini digunakan baik di dalam instansi pemerintahan,
sekolah-sekolah maupun dalam rapat-rapat resmi yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Bandun.
Dari sekian program yang termaktub dalam Program
Unggulan Bandung Juara, Rebo Nyunda
dinyatakan sebagai program yang paling berkesan. Hal tersebut berdasarkan hasil
survei yang dirilis Indonesia Strategic (Instrat) Selasa (16/9) di Bandung.
Sebanyak 60,8 persen responden menyatakan puas
atau berkesan dengan program ReboNyunda. Sesuai namanya, setiap hari Rabu warga
Bandung diminta untuk berkomunikasi dalam Bahasa Sunda bahkan untuk nge-tweet
pun menggunakan bahasa daerah. Selain itu menurut Direktur Riset Instrat,
Ridwansyah Yusuf Achmad, Rebo Nyunda makin berkesan karena anak-anak sekolah memakai pakaian
tradisonal Jawa Barat setiap hari Rabu. Pangsi untuk murid pria dan kebaya untuk
wanita.
Di urutan selanjutnya adalah Senin Bis Gratis
(51,6%), KamisInggris (43,6%), Sabtu culinary night (42,8%), dan SelasaTanpa Rokok
(42,6%). Sedangkan untuk program Jumat
Bersepeda dan Minggu CFD datanya tidak tersedia.
Diluar program harian tematik, Gerakan Sejuta
Biopori dinilai paling berkesan dengan jumlah respondennya mencapai 57,8 persen. Diikuti Taman Tematik
(54%), Gerakan Pungut Sampah (52,4%), dan Bandung Tour on Bus (34,8%).
Survei Instrat yang berjudul "Persepsi Warga
Terhadap Kinerja Pemerintah Kota Bandung dalam Kepemimpinan 1 Tahun Ridwan
Kamil dan Oded M Danial" dirilis bertepatan dengan satu tahun pelantikan
Ridwan Kamil dan wakilnya.
Ketika kami adakan survay secara acak via redaksi
60Menit.com yang kami lakukan per bulan mei 2017 bahwa agenda diatas merupakan
salah satu produk unggulan juga yang hasilnya sangat menakjubkan, yaitu
terutama bagi Pegawai Negri Sipil (PNS) itu sendiri merasa luar biasa antusias dan merupakan Kostum Yang
Membanggakan bagi orang sunda, hal ini diikuti oleh warga non PNS yang sering
digunakan pula diacara kegiatan kemasyarakattan salah satunya Acara Agustusan
dan Pilkada maka sebagai panitia memakai pakaian adat sunda yaitu Pangsi.
Analis senior Instrat, Adi Nugroho, menyatakan
surveinya merupakan persepsi publik bukan evaluasi kinerja pemerintah Ridwan
Kamil. Survei melibatkan 500 responden yang dipilih secara proporsional
minimal berusia 17 tahun dan sudah menetap di Bandung selama tiga tahun
terakhir. Sampel responden tersebar di 30 kecamatan dan 100 kelurahan di
Kota Bandung dengan margin of error sebesar 4,5 persen.
Program rebo nyunda ini merupakan salah satu
program kota bandung yang diciptakan oleh Walikota Bandung (Ridwan Kamil)
dinilai berhasi dengan hasil penilaian dan alasan alasan diatas baik argumen PNS
maupun Masyarakat Non PNS. (Zhovena)