-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Wakapolri Komjen Syafrudin : Polda Jabar Paling Serius Ungkap dan Tangani Kasus Miras Oplosan

60menit.com
Kamis, 19 April 2018


Wakapolri (Komjen Syafrudin) didampingi Kadiv Humas (Irjen Setyo Waskito)

KAB.BANDUNG, 60MENIT.COM - Rumah sekaligus pabrik minuman oplosan milik tersangka utama Syamsudin Simbolon (SS) yang berlokasi di Jalan Bypass Cicalengka Kab.Bandung hari ini Kamis (19/4) dikunjungi Wakapolri Komjen Syafrudin, Kadiv Humas Irjen Setyo Waskito, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Wakapolda Brigjen Supratman beserta seluruh jajaran Direktorat Narkoba dan Polres Bandung.


Kedatangan orang nomor 2 di Kepolisian RI ini  untuk meninjau sekaligus menggelar konfrensi pers dan levih menekankan penuntasan kasus yang menghebohkan ini. Menurut Wakapolri 112 orang telah menjadi korban akibat miras oplosan dan korbannya tidak hanya terjadi di Jabar, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan, tapi diyakini terjadi juga di daerah lain di Indonesia.


"Kita hentikan dan tangkap melalui sistematis dan progres yang jelas, aparat kepolisian daerah tolong serius dan Polda Jabar saya kira paling serius, kalo yang diungkap banyak berarti aparatnya bertindak progresif, namun sebaliknya jika ungkapan tidak ada berarti pada diam tutup mata. Kita pantau setiap kejadian dan pengungkapan seluruh daerah akan jelas mana yang serius mana yang tidak", sebutnya.


Wakapolri menambahkan bahwa pelaku utama berinsial SS sudah tertangkap dan malam tadi sudah sampai di Bandung setelah ditangkap di perbatasan Propinsi Jambi dan Sumatera Selatan berkat kerjasama Mabes Polri, Polda Jabar dan Jambi. "Saya tekankan kepada jajaran Polri masalah miras oplosan ini harus dihentikan karena merugikan dan mengorbankan masyarakat banyak.


Semua pihak harap bahu membahu menangani hal ini, karena untuk menghentikan tidak hanya oleh Polri karena menyangkut perizinan dan kewenangan seluruh stake holder. Kasus ini merupakan kesempatan yang baik untuk bekerjasama agar tidak berlarut larut, sebelum Bulan Ramadan opini yang tengah ramai ini harus berhenti termasuk peredaran", tandasnya.


Syafrudin juga menghimbau agar kasus ini dijadikan pintu masuk oleh seluruh stake holder agar kejadian ini diperhatikan karena merupakan kejadian besar, "adapun keterlibatan oknum dalam kasus ini saya kira menjadi perhatian berikutnya setelah opini dan peredaran miras berbahaya ini berhenti jelang Ramadhan", tegasnya. (Yusman)