-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


KEUKEUH, Satgas Sektor 10 Citarum Harum Lakukan Reboisasi dan Penataan Wilayah Bantaran dan Sungai Citarum

60menit.com
Jumat, 13 Juli 2018


Tampak Satgas Citarum Harum Sektor 10 Dibantu Masyarakat Lakukan Penanaman Pohon Plamboyan


 
Dansektor 10 (Kol. Inf. Sulistiono)
BANDUNG, 60MENIT.COM –
(12-07-2018) Sektor 10 Citarum Harum yang dipimpin oleh Kol. Inf. Sulistiono yang berposko di Desa Rajamandala Kulon masih keukeuh dalam tekadnya melaksanakan karya bakti penghijauan dengan penanaman tanaman keras jenis pohon plamboyan di sekitar bantaran sungai dan lingkungan juga tepian jalan, hal ini bertujuan untuk menetralkan agregat atau kandungan unsur hara pada tanah yang kini terkontaminasi limbah batu kapur sejak lama bertahun tahun kebelakang.

Pengaruh dari limbah kapur yang mengakibatkan kandungan tanah akan memiliki derajat keasaman yang tinggi, bila ditanami dengan tanaman keras jenis pohon plamboyan bertujuan untuk mengikat unsur N (Nitrogen Tanah) dalam tanah sehingga unsur hara tanah ini yang derajat keasaman tanahnya akan seimbang dengan adanya Unsur N tersebut.

Dengan berbagi tugas pada anggota satgas sektor 10 citarum harum yaitu bergerak pada penghijauan, pembersihan limbah kapur, pembersihan sampah lingkungan baik yang ada di bantaran maupun sungai juga dengan mensosialisasikan kepedulian terhadap pola hidup sehat terutama menjaga kebersihan lingkungan pada masyarakat, pada saat ini ada perubahan yang signifikan pada masyarakat Rajamandala Kulon.

Sektor 10. Citarum harum hari ini melaksanakan karya bakti dengan berbagi tugas membentuk beberapa subsektor, yaitu subsektor -1.unsur Arhanud 3/YBY, Kikav 4, Armed 5, Tim Gabungan Zidam, Kesdam dan Bintal serta masyarakat melaksanakan pemberian pupuk ke dalam lubang yang akan ditanami pohon flamboyan dengan menggunakan batang pohon pisang agar lobang tersebut tidak tertimbun material sampah ataupun tanah, pembersihan sampah, rumput dan alang2 di sepanjang bantaran S Citarum di RT 02/RW 25 Kp Cisameung Ds Rajamandala Kulon.

Tim/unsur dari Kikav 4 dgn kekuatan 20 orang dipimpin Sertu Ferry W melaksanakan pembersihan parit-parit dan membenahi aliran air anakan S, Citarum di sekitar RT 01 RW 25 Kp Cisameng Ds Rajamandala Kulon, tim/unsur Gabungan Zidam, Kesdam dan Bintal dengan kekuatan 16 orang dipimpin Kapten Arh Rony Abdurahman melaksanakan kegiatan sosialisasi door to door tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah RT 03 RW 25 Kp Cisameng Ds Rajamandala Kulon, pembersihan sampah, rumput dan alang2 di sepanjang bantaran S Citarum di RT 02/RW 25 Kp Cisameung Ds Rajamandala Kulon .

Tim/unsur dari Armed 5 dgn kekuatan 4 orang dipimpin Sertu Ansori melaksanakan kegiatan penggalian lubang dilanjutkan penyiraman serta pemberian pupuk kompos untuk penanaman pohon flamboyan di sepanjang kiri kanan jalan RT 01 RW 25 Kp Cisameng., sosialisasi door to door kepada warga binaan tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah RT 03 RW 25 Kp Cisameng Ds Rajamandala Kulon.

Subsektor -2 tim/unsur Rider 300 dengan kekuatan 28 orang dipimpin Koptu Sugeng H melaksanakan giat pembuangan material limbah kapur di samping kanan kiri jalan dan melanjutkan pembuatan lubang serta penggunaan pupuk urea di lubang dan menyiram ke dalam lubang untuk tanaman flamboyan di sepanjang kiri kanan jalan RT 01 RW 25 Kp Cisameng, pembersihan sampah dan semak belukar sekitaran sungai di RT 01 RW 10 Kp Bantar Caringin Ds Cihea dari sampah sisa tebangan dan membakarnya di satu tempat.

Dansektor 10 citarum harum (Kol. Inf. Sulistiono) menyampaikan pada 60menit.com bahwa “Peluang yang ada dilingkungan ini yaitu penataan bantaran S, Citarum sepanjang Sektor 10 dijadikan tempat wisata khususnya untuk kegiatan Arung Jeram. Mengingat sampai saat ini lokasi tersebut sudah rutin setiap waktu untuk latihan Arung Jeram oleh beberapa komunitas, khususnya dari Mahasiswa se wilayah Jabar, penanaman pohon keras ekonomis sepanjang Bantaran S, Citarum dgn penanaman pohon Bambu Hitam, lahan perkebunan PTPN VIII masih dapat dimanfaatkan untuk tanaman keras yg ekonomis sebagai pemberdayaan ekonomi rakyat” Ucapnya.

“Adapun sebagai kendalanya adalah peralatan untuk kerja sampah seperti pengki, gerobak dorong sampah, kendaraan sampah, jaring sampah, tempat penampungan sampah, karung penampung sampah dan sarung tangan serta masker yg sampai saat ini tidak ada sama sekali, peralatan untuk kerja penggalian lubang tanaman plamboyan tidak ada sama sekali dukungan, seperti cangkul, balincong, linggis, pemecah batu, pancir, sarung tangan, kondisi tanah umumnya bebatuan besar besar dan membutuhkan alat khusus untuk dapat benahi tanah tsb untuk pembuatan lobang tanaman”

Hal hal yang menonjol terjadi selama kegiatan yaitu pada pagi dan sore hari di S. Citarum tercium bau menyengat tajam yang jika tercium oleh orang yg tdk terbiasa mencium bau tersebut akan menimbulkan mual mual dan muntah muntah. Hal ini sangat mengganggu kehidupan lingkungan masyarakat sekitarnyaPungkas Kolonel. (Zhove)