Tampak Birunya Sungai Citarum Dengan Gerakan Ombak Yang Menantang Para Atlet Arung Jeram |
BANDUNG, 60MENIT.COM – Selasa (10-07-2018)
Rajamandala adalah objek utama sektor 10, Danseksektor 10 (Kol. Inf.
Sulistiono) mengarahkan pada pasukannya untuk serius menggarap penataan dan
pembenahan wilayah dan bantaran sungai citarum, yang kini sudah tercemar
kandungan limbah B3 dari puluhan tahun kebelakang, maka tekstur tanah dan
kondisi derajat PH tanah yang kini sudah rusak sehingga kandungan unsur hara
dalam tanah tidak seimbang yang mengakibatkan tanah tidak subur.
Melihat
kondisi ini Dansektor 10 Citarum Harum terus bergerak memperbaiki dengan
mengadakan penghijauan dan penataan artistik lahan supaya indah dan subur,
dengan harapan warga sekitar bisa memanfaatkan hasil yang positif dari sumber
kekayaan tanah yang Tuhan Wariskan kepada mereka.
Hal
ini terbukti dengan gencarnya pasukan siliwangi yang terus bergerak menata,
menghijaukan dan membersihkan baik lingkungan, bantaran maupun sungai citarum.
Dengan
pasukan yang dilengkapi anggotanya baik pasukan siliwangi maupun masyarakat
sekitar yang kini sudah menanam empatinya pada lingkungan karena satgas terus
bersosialisasi kini menghasilkan yang positif dengan bukti warga sudah pada
peduli dan mau membantu pasukan satgas sektor 10.
Karya
bhakti satgas sektor 10 hari ini adalah pemasangan
penahan di sekitar lubang yang akan ditanami pohon flamboyan dengan menggunakan
batang pohon pisang agar lobang tersebut tidak tertimbun material sampah
ataupun tanah, pembersihan sampah, rumput dan alang2 di sepanjang bantaran S
Citarum di RT 02/RW 25 Kp Cisameung Ds Rajamandala Kulon, sosialisasi Door To
Door tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah RT 03 RW 25 Kp
Cisameng Ds Rajamandala Kulon,
Tim/unsur dari Kikav 4 dgn
kekuatan 20 orang dipimpin Sertu Ferry W melaksanakan pembersihan parit-parit
dan membenahi aliran air anakan S, Citarum di sekitar RT 01 RW 25 Kp Cisameng
Ds. Rajamandala, tim/unsur Gabungan Zidam, Kesdam dan Bintal dengan kekuatan 16
orang dipimpin Kapten Arh Rony Abdurahman melaksanakan kegiatan sosialisasi
Door To Door tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah RT 03 RW 25
Kp Cisameng Ds Rajamandala Kulon, pemasangan penahan di sekitar lubang yang
akan ditanami pohon flamboyan dengan menggunakan batang pohon pisang agar
lobang tersebut tidak tertimbun material sampah ataupun tanah, tim/unsur dari
Armed 5 dgn kekuatan 4 orang dipimpin Sertu Ansori melaksanakan giat pemasangan
pembatas lubang untuk penanaman pohon flamboyan di sepanjang kiri kanan jalan
RT 01 RW 25 Kp Cisameng, sosialisasi Door To Door tentang kebersihan dan
kesehatan lingkungan di wilayah RT 01 RW 25 Kp Cisameng Ds Rajamandala Kulon.
Subsektor
2 tim/unsur Rider 300 dengan kekuatan 28
orang dipimpin Koptu Sugeng H setelah apel pagi diambil oleh Pasiops Lettu Inf
Hartono bersama masyarakat di lapangan bola Kampung Cisameng Desa Rajamandala
Kulon, pembersihan sampah dan semak belukar sekitaran Pondok Pesantren Assyaful
Jaiddi dan membersihkan sekitaran sungai di RT 01 RW 10 Kp Bantar Caringin Ds
Cihea dari sampah sisa tebangan dan membakarnya di satu tempat : pemasangan
pembatas lubang yang akan digunakan untuk penanaman pohon flamboyan di
sepanjang kiri kanan jalan RT 01 RW 25 Kp Cisameng, kegiatan dilaksanakan pada
pukul 07.15 s.d selesai. ( Foto Dokumentasi terlampir)
Ketika ditanya 60menit.com Dansektor 10 (Kol. Inf.
Sulistiono) mengatakan bahwa selama ini dikaji bahwa “Wilayah sungai rajamandala dalam penataan Bantaran S, Citarum sepanjang Sektor 10 memiliki
potensi untuk dijadikan tempat wisata khususnya untuk kegiatan Arung Jeram,
Mengingat sampai saat ini lokasi tersebut sudah rutin setiap waktu untuk
latihan Arung Jeram oleh beberapa komunitas, khususnya dari Mahasiswa se
wilayah Jabar” Ucap Kolonel.
“Penanaman pohon keras ekonomis
sepanjang Bantaran S, Citarum dgn penanaman pohon Bambu Hitam, lahan perkebunan
PTPN VIII masih dapat dimanfaatkan untuk tanaman keras yang ekonomis untuk
pemberdayaan ekonomi rakyat”.
“Adapun kendalanya adalah peralatan
untuk kerja sampah seperti Pengki, Gerobak dorong sampah, kendaraan sampah,
jaring sampah, tempat penampungan sampah, karung penampung sampah dan sarung
tangan serta masker yg sampai saat ini tidak ada sama sekali, peralatan untuk
kerja penggalian lubang tanaman Flamboyan tidak ada sama sekali dukungan,
seperti Cangkul, Balincong, linggis, Pemecah batu, Pancir, sarung tangan, kondisi
tanah umumnya bebatuan besar besar dan membutuhkan alat khusus untuk dapat
benahi tanah tsb untuk pembuatan lobang tanaman”.
“Hal
hal menonjol dan terjadi selama
kegiatan yaitu pada pagi dan sore hari di S. Citarum tercium bau menyengat
tajam yang jika tercium oleh orang yang tidak terbiasa mencium bau tersebut
akan menimbulkan mual mual dan muntah muntah. Hal ini sangat mengganggu
kehidupan lingkungan masyarakat sekitarnya” Pungkas Dansektor. (Zhove)