-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kol. Inf. Yusep Sudrajat Tutup Tiga Pabrik Pembuang Limbah Sembarangan Wilayah Rancaekek

60menit.com
Rabu, 11 Juli 2018




BANDUNG,60MENIT.COM - Rabu (11/7/2018)  Satgas Citarum Harum Sektor 21 yang berada dibawah komando Kolonel Inf. Yusep Sudrajat, kembali menutup saluran  pembuangan limbah tiga pabrik tekstil di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, ketiga pabrik  tersebut antara lain PT Koriester, PT CSP dan PT Kewalram

Hal ini dilakukan karena pengolahan IPAL-nya kurang optimal sehingga, mencemari aliran anak sungai yang bermuara di sungai  Citarum,  penutupan saluran pembuangan limbah industri ini dilakukan dengan cara di-cor, oleh jajaran Satgas Citarum harum dibantu para relawan

Dalam kesempatan ini kolonel Inf Yusep Sudrajat mengatakan "Kita mendapat laporan berupa video dari anggota satgas Citarum Subsektor Citarik, bahwa pada hari senin tanggal 9 Juli 2018, ditemukan air limbah yang keluar dari kawasan Sunson, yang digunakan oleh beberapa perusahaan disitu, keluar masih berwarna merah dan mengalir ke parit, sehingga pada hari Rabu ini kita tutup lubang saluran limbahnya", jelas Dansektor

Penutupan saluran pembuangan limbah ini dikatakan oleh Dansektor, sebagai wujud implementasi dari Perpres No. 15 tahun 2018, yakni diantaranya melokalisir sumber pencemaran lingkungan DAS Citarum

Penutupan saluran pembuangan limbah yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum dinilai efektif, karena setelah itu, pabrik yang dicor saluran pembuangan limbahnya, pada umumnya melakukan percepatan perbaikan pengelolaan IPAL-nya," Kita merasakan pengecoran ini cukup efektif, dari sekitar 22 pabrik yang lubang pembuangan limbahnya sudah kita tutup, 13 diantaranya sudah dibuka kembali, karena hasil IPAL-nya bisa dibilang luar biasa,  mereka kini sudah membuang limbah dalam keadaan jernih dan di outlet-nya ditanami ikan, termasuk PT. Kahatex, yang terletak disebelah kawasan Sunson ini, dari bak indikator yang berisi ikan, air limbah yang sudah bersih itu baru dibuang ke aliran sungai"  terang Kolonel

Menariknya, pada saat meminta tanggapannya dari pihak PT. Koriester, pihak perusahaan yang diwakili oleh Mr Juhn dan Manager HRD GA Firman, mengakui perusahaannya belum memiliki IPAL sendiri dan masih dalam proses perencanaan untuk dibangun, sedangkan selama satu tahun ini, perusahaan tersebut bekerjasama dengan IPAL PT. Central Sandang Prima (PT CSP).

Firman selaku Manager HRD GA kepada awak media menjelaskan," Saat ditemukan oleh Satgas Citarum Harum, limbah berwarna merah yang keluar dari pabrik itu diakibatkan ada pipa paralon yang pecah",  ujarnya, mencoba untuk memberikan alasan dihadapan Dansektor 21 Satgas Citarum Harum dan elemen masyarakat

Kegiatan penutupan saluran pembuangan limbah ini, awalnya mendapatkan komplain dari pemilik PT CSP, Andri, yang merasa proses pengolahan limbahnya sudah sesuai aturan, bahkan dijanjikan akan dijadikan percontohan oleh instansi terkait, namun setelah diterangkan fakta-fakta yang ditemukan oleh Dansektor 21 Satgas Citarum serta elemen masyarakat dari LSM PMPRI, akhirnya Andri tidak bisa berkelit dan berjanji, secepatnya akan memperbaiki proses pengolahan IPAL-nya dengan lebih baik lagi

Kegiatan penutupan saluran pembuangan limbah ini, diahiri dengan mengecor  lubang saluran limbah milik PT. Kewalram yang dipimpin oleh Dansubsektor 21 Kapten Ujang Mulyana,  namun hingga penutupan saluran pembuangan  selesai dikerjakan, wartawan belum berhasil meminta tanggapan dari pihak pabrik", (T.Pro)