-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Hadapi UN, Pastikan Seluruh Silabus Telah Diajarkan

60menit.com
Kamis, 04 April 2013

SURABAYA - Menjelang ujian nasional (UN) , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengingatkan kepada siswa dan guru untuk memastikan seluruh silabus mata pelajaran telah selesai diajarkan. Karena soal-soal yang diujikan di UN tidak lain dibuat berdasarkan silabus tersebut. "Soal yang ada di UN bukan soal yang aneh-aneh, tapi soal yang materinya telah diajarkan. Pastikan seluruh silabus telah selesai," kata Mendikbud saat bertemu dengan siswa siswi kelas XII SMA N 9 Surabaya, Rabu (3/4).
Selain silabus, Mendikbud berpesan agar siswa mengerjakan soal UN dengan konsentrasi dan mengutamakan kejujuran. Dalam satu ruang ujian terdapat 20 siswa yang akan mengerjakan soal yang berbeda-beda. Sehingga setiap siswa tidak perlu mencoba berbuat curang dengan melihat jawaban teman di sebelahnya. Tujuan dari 20 macam soal tersebut, kata Mendikbud, merupakan cara untuk mengetahui kemampuan riil setiap siswa.
Mulai tahun ini, nilai hasil belajar siswa digunakan sebagai pintu masuk perguruan tinggi negeri. Jika selama ini untuk masuk perguruan tinggi siswa harus ikut seleksi sendiri, tahun ini seluruh PTN telah sepakat menggunakan proses UN sebagai seleksi masuk. Sebagai alumni SMA N 9 Surabaya, Menteri Nuh mendoakan siswa-siswi yang akan mengikuti UN bisa lulus dan lulus dengan predikat terbaik.
Tidak hanya sebatas SMA, Nuh juga memaparkan tentang beasiswa Bidikmisi yang bisa dimanfaatkan oleh siswa yang kurang mampu dalam ekonomi untuk melanjutkan pendidikannya ke universitas. "Tahun ini ada 50 ribu kursi untuk Bidikmisi. Untuk itu, kepada Pak Kepala Sekolah, tolong dilihat betul adik-adik yang tidak mampu secara ekonomi tapi mumpuni dari sisi akademik agar bisa mendapat beasiswa ini," katanya.
Bidikmisi merupakan beasiswa yang diberikan kepada siswa yang tidak mampu secara ekonomi, tapi baik secara akademik. Beasiswa yang diberikan berupa biaya pendidikan dan biaya bulanan sebesar Rp600-Rp650 ribu setiap bulannya. (AR)