-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Wamenag: Pesantren Lembaga Pendidikan Paling Canggih

60menit.com
Kamis, 04 Juli 2013

JAKARTA - Dimasa lalu, Nahdlatul Ulama (NU) selalu dikonotasikan sebagai kaum sarungan di pesantren dengan konotasi yang negatif. Tapi baru-baru ini ada seorang profesor di Inggris yang berpendapat ternyata lembaga pendidikan paling canggih adalah pondok pesantren.

Hal itu dikemukakan Wakil Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar pada peluncuran Program Pascasarjana Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam Konsentrasi Islam Nusantara Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta, di gedung PBNU, Jakarta, Rabu malam (3/7).

Hadir pada kesempatan itu sejumlah pengurus PBNU, serta pengurus Badan Otonom dan Lembaga binaan Jamiyyah Nahdlatul Ulama. Peluncuran tersebut diisi dengan orasi ilmiah KH Said Aqil Siroj dengan judul, "Urgensi Kajian Islam Nusantara".

Nasaruddin Umar mengungkapkan, di Inggris sekarang ini, ada yang dinamakan boarding school, mirip dengan pesantren, "Sistem itu menjadi pendidikan unggulan di Inggris," ujar Guru Besar UIN Jakarta yang juga Rektor PTIQ ini.

Karena, tambah intelektual asal Sulawesi Selatan ini, menurut penelitian, di era globalisasi sekarang ini tidak ada yang bisa menciptakan kondisi paling baik selain boarding school.

"Contohnya begini; di rumah, rokok tidak baik, di sekolah pun tidak baik, tapi antara rumah dan sekolah dimana-mana orang merokok. Jadi ada kepribadian ganda anak. Definisi kebenaran itu apakah di sekolah dan di rumah atau di lingkungan masyarakat?" tanyanya.

Salah seorang Mustasyar PBNU ini mengatakan, di boarding apa yang diteorikan itu dikondisikan persis seperti di pondok pesantren. Jadi, kita harus berbangga bahwa pondok pesantren itu memang ternyata lembaga yang paling canggih.

Ia juga mengatakan, kita akan membuktikan bahwa NU idak hanya memiliki pesantren, tapi juga perguruan tinggi dan dunia pendidikan formal. "Selama ini, dunia pesantren trade marknya NU, tapi sekolahan formal itu Muhammadiyah. Nah, sekarang kita akan membuktikan selain berkiprah di dunia pondok pesantren, tapi juga dunia perguruan tinggi, rumah sakit dan sebagainya. Dalam periode kita ini sudah ada tambahan 10 perguruan tinggi NU," ucapnya. (ly/depag)