-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


59 Caleg Ikuti Keurseus Dasar Kabudayaan Sunda

60menit.com
Selasa, 26 November 2013


BANDUNG- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat atau LPPM Universitas Padjadjaran, hari ini menyelenggarakan Keurseus Dasar Kabudayaan Sunda bagi para calon anggota legislatif yang akan mewakili Jawa Barat.
 
Ketua Panitia Dies Natalis Unpad Ke-56 Bidang Kebudayaan, Sondi Kusmaryan, mengatakan kursus ini bertujuan agar peserta diharapkan lebih mengenal kebudayaan Sunda, memehami berbagai persoalan yang dihadapi Ki Sunda dan memiliki rasa tanggung jawab dan upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi Ki Sunda.
 
"Tidak semua caleg asal Jabar merupakan asli berasal dari Jabar, yang mungkin pemahaman tentang budaya Sundanya masih minim," ujarnya.
 
Sementara itu, Rektor Unpad, Ganjar Kurnia mengatakan, di balik nama besar Sunda tersimpan beragam persoalan yang semakin mengemuka, yang perlu ditangani serius, salah satunya melalui peran para pemimpin Sunda agar eksistensi Sunda tetap terjaga.
 
 "Arti Sunda dalam Bahasa Kawi yaitu subur, banyak tersedia air, berkualitas dan waspada. Bahkan, kata su dalam Sunda bermakna segala hal yang baik," ungkap Rektor Unpad di hadapan para Calon Anggota Legislatif Jawa Barat saat membuka Keurseus Dasar Kabudayaan Sunda ke-7, Selasa (28/11) di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwakoesoemasoemantri Bandung.
 
Menurut Ganjar, saat ini banyak persoalan-persoalan yang muncul di tatar Sunda, salah satu penyebab persoalan tersebut terus mengemuka adalah banyaknya kebijakan yang dibuat oleh pemimpin Sunda yang tidak pro-Sunda.
" Kebijakan tersebut seringkali dipolitisasi sehingga malah menimbulkan kerugian bagi Tanah Sunda. Untuk itulah dibutuhkan pemimpin-pemimpin Sunda yang memperhatikan kondisi Sunda, sehingga diharapkan akan menghasilkan kebijakan yang pro-Sunda," ucapnya.
 
Ganjar menyatakan, untuk menyiapkan pemimpin Sunda yang pro-Sunda, pihaknya mengajak para calon anggota legislatif untuk meningkatkan kembali kesadaran sebagai orang Sunda.
 
"Hal sederhana yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tersebut adalah dengan menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa komunikasi," katanya.
 
Menurutnya, pemimpin Sunda harus sesuai dengan misi Sunda, yaitu mengangkat harkat, derajat, dan martabat Ki Sunda guna perkembangan Bangsa Indonesia.
 
"Untuk membangun Indonesia harus dimulai dari membangun wilayahnya masing-masing," ujar Rektor.
 
Selain Rektor Unpad, Keurseus Dasar Kabudayaan Sunda yang diikuti oleh 59 calon anggota Legistlatif Jabar dari 8 partai ini juga diisi oleh materi dari Prof. Dede Mariana (Politik Utang Sunda), Prof. Adjat Sudrajat (Geologi/Ekologi Tatar Sunda). Prof. Cece Sobarna (Kajembaran Basa Sunda), Dr. Mumuh Muhsin (Sajarah Sunda), serta Dr. Gugun Gunardi dan Taufik Ampera, M.Hum (Bahasa Sunda Kamari, Kiwari, jeung Bihari). (LY/JBR)