-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kemdikbud Anggarkan Rp3,25 M untuk Rintisan Sekolah Menengah Terbuka

60menit.com
Kamis, 20 Maret 2014

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 650 juta per sekolah induk, untuk pendirian lima Sekolah Menengah Atas Negeri Terbuka (SMANT). SMANT ini tersebar di lima provinsi di Indonesia, yaitu SMAN 1 Gambut Banjarmasin-Kalimantan Selatan, SMAN 1 Kepanjen Jawa Timur, SMAN 1 Narmada Lombok Barat-Nusa Tenggara Barat, SMAN 2 Padalarang-Jawa Barat, dan SMAN 12 Merangin-Jambi.

Tujuan pendirian sekolah ini guna menjangkau anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas karena faktor ekonomi, drop out, keterbatasan akses. Sehingga, seluruh siswa yang berijasah SMP, terlebih siswa yang tak tertampung di SMA Negeri akan dapat mendaftarkan diri.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud (Dirjen Dikmen) Achamd Jazidie mengungkapkan, anggaran tersebut akan digunakan mencakup manajemen sekolah, beasiswa bagi para siswa, dan fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, saat Dialog Terbuka Sekolah Menengah Terbuka dan Tunjangan Guru, di Jakarta, hari ini (17/3).

Kepala Subdit Program Pendidikan Khusus Layanan Khusus Dirjen Dikmen Lilik Sulistiyowati menjabarkan sebesar Rp 200 juta akan digunakan untuk pemasangan jaringan internet di tiap sekolah rintisan per tahun, Rp 102 juta untuk pengelolaan manajemen sekolah, dan Rp 1.240.000 per siswa tiap tahun untuk beasiswa para siswa. Oleh karena rintisan, SMA ini baru akan menerima sekitar 200 peserta didik.

“Sehingga Rp 1.240.000 akan dikalikan sekitar 200 siswa,” jelas Lilik. Sehingga setiap sekolah induk membutuhkan anggaran sekitar Rp650 juta. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Harris Iskandar mengingatkan untuk dapat mengawal keberadaan penerimaan peserta didik SMANT tersebut.

“Kita sudah mati-matian untuk menggelontorkan dana, jangan sampai dipersulit dengan penjelasan adanya biaya pendaftaran,” ujar Harris.

Seluruh siswa akan mendapatkan beasiswa tiap tahun, sehingga jumlah penerimaan siswa dibatasi sebesar 200 siswa persekolah di awal pendirian. Demikian pesan Harris, saat diwawancara, seusai Dialog Terbuka Sekolah Menengah Terbuka dan Tunjangan Guru, hari ini (17/3). (Ly/dikbud)