-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


PIH Ajak Unit Utama Aktif dalam Media Sosial Kemdikbud

60menit.com
Kamis, 20 Maret 2014

JAKARTA - Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdikbud mengajak unit utama di lingkungan Kemdikbud berpartisipasi dalam mengisi konten  media sosial Kemdikbud. Sampai saat ini yang bergabung dalam media sosial Facebook Kemdikbud dengan nama akun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebanyak 118.055 orang yang berasal dari 45 negara. Sedangkan yang bergabung dalam media sosial Twitter Kemdikbud dengan nama akun @kemdikbud_ri sebanyak 91.900 orang.

"Media sosial ini adalah amanat dari Mendikbud, dengan sifat informatif, promotif,   serta defensif ," tutur Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, pada acara Workshop Pengelolaan Media Sosial, di Jakarta, Rabu (19/03/2014).

Ibnu menjelaskan, aktif artinya secara aktif memasukan berita-berita yang promotif dan informatif, dan defensif dengan arti mengomentari dan rekomentar kembali atas berita-berita yang lain terkait pendidikan dan kebudayaan, dengan prinsip kehumasan dalam media sosial.

Kepala Bidang Pencitraan PIH, Setiono, mengatakan, informasi semakin cepat diketahui siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Dunia saat ini, kata dia, menyajikan informasi melalui telepon genggam yang sifatnya bergerak atau mobile. "Itu bagian tugas yang dilakukan teman-teman humas. Kami memandang penting media berita online dan media social," katanya.

Setiono menyebutkan, berdasarkan sensus lembaga internasional, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 250 juta lebih, pengguna internet 38 juta, pengunjung aktif facebook 62 juta, dan pengguna perangkat bergerak atau mobile sekitar 281 juta. "Ini salah satu alternatif publikasi melalui media sosial atau media online, selain media luar ruang, spot tv, dan fitur kurikulum," tuturnya.

Pesan Mendikbud, kata Setiono, dalam  menyosialisasikan setiap kebijakan Kemdikbud kepada public dan menyerap aspirasi publik terkait kebijakan Kemdikbud, kita dapat mewarnainya  melalui  pemberitaan di media cetak, elektronik, media online, dan media sosial. Selain itu juga harus membangun hubungan baik dengan media dan menjadikan kepala humas sebagai juru bicara.

Pada kesempatan ini praktisi media sosial, Thanthowi Djauhari, mengatakan media sosial yang dimiliki Kemdikbud sudah baik, karena yang bergabung di media sosial Kemdikbud sudah banyak. Ia menambahkan, perlu ditingkatkan komunikasi dua arah, sehingga komunikasi dua arahnya dapat berfungsi dengan baik dan fungsi dari penggunaan media sosial yaitu sebagai sarana komunikasi dan informasi para pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan Kemdikbud dapat tercapai.

"Data-data atau program kegiatan dari para unit utama dan laporan langsung dapat lebih ditingkatkan lagi agar informasi dan komunikasi di media sosial Kemdikbud semakin kuat," pesan Thanthowi.

Analis Media Sosial Kemdikbud, Agung S.W, mengatakan saat ini Kemdikbud mengelola media sosial facebook dan twitter. Selama ini dalam membuat status di media sosial, katanya, dari berita yang ada di laman Kemdikbud, yaitu www.kemdikbud.go.id. Tetapi setelah diberikan kesempatan khusus mulai dibuat rencana-rencana membuat status yang ada di media sosial.

"Contohnya berita tentang penyaluran BSM tahun 2013, ternyata setelah dimasukan ke twitter dan facebook responnya positif sekali dari masyarakat. Status terfavorit di antaranya tentang  BOS, BSM, Kurikulum 2013, sertifikasi dan tunjangan guru, serta berbagai lomba-lomba pendidikan dan kebudayaan" tandas Agung.