-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Deklarasi Balfour 1917

60menit.com
Senin, 16 Maret 2015

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk pengertian lain, lihat Deklarasi Balfour.
Arthur James Balfour.

Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari
Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour,
kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild),
pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi
Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet
Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung
rencana-rencana Zionis buat 'tanah air' bagi Yahudi di Palestina,
dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin
merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.

Saat itu, sebagian terbesar wilayah Palestina berada di bawah
kekuasaan Khilafah Turki Utsmani, dan batas-batas yang akan menjadi
Palestina telah dibuat sebagai bagian dari Persetujuan Sykes-Picot 16
Mei 1916 antara Inggris dan Prancis. Sebagai balasan untuk komitmen
dalam deklarasi itu, komunitas Yahudi akan berusaha meyakinkan Amerika
Serikat untuk ikut dalam Perang Dunia I. Itu bukanlah alasan
satu-satunya, karena sudah lama di Inggris telah ada dukungan bagi
gagasan mengenai 'tanah air' Yahudi, dan waktunya tergantung pada
kemungkinannya.

Kata-kata Deklarasi ini kemudian digabungkan ke dalam perjanjian damai
Sèvres dengan Turki Utsmani dan Mandat untuk Palestina. Deklarasi
(surat ketikan yang ditandatangani dengan tinta oleh Balfour) ialah
sebagai berikut:

Daftar isi

1 Surat asli
2 Terjemahan dalam bahasa Indonesia
3 Perundingan
4 Jaminan-jaminan yang bertentangan
5 Penolakan
6 Pranala luar

Surat asli

Foreign OfficeNovember 2nd, 1917 Dear Lord Rothschild, I have much
pleasure in conveying to you, on behalf of His Majesty's Government,
the following declaration of sympathy with Jewish Zionist aspirations
which has been submitted to, and approved by, the Cabinet. "His
Majesty's Government view with favour the establishment in Palestine
of a national home for the Jewish people, and will use their best
endeavours to facilitate the achievement of this object, it being
clearly understood that nothing shall be done which may prejudice the
civil and religious rights of existing non-Jewish communities in
Palestine, or the rights and political status enjoyed by Jews in any
other country." I should be grateful if you would bring this
declaration to the knowledge of the Zionist Federation. Yours
sincerelys,Arthur James Balfour

Terjemahan dalam bahasa Indonesia

Departemen Luar Negeri 2 November 1917

Lord Rothschild yang terhormat, Saya sangat senang dalam menyampaikan
kepada Anda, atas nama Pemerintahan Sri Baginda, pernyataan simpati
terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan
disetujui oleh Kabinet. "Pemerintahan Sri Baginda memandang positif
pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan
menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya
tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh
dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari
komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak
dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya
." Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi
ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.Salam,Arthur James Balfour

Catatan tentang diskusi-diskusi yang menghasilkan teks akhir Deklarasi
Balfour ini menjelaskan beberapa rincian susunan kata-katanya. Frase
"tanah air" secara disengaja digunakan sebagai pengganti "negara", dan
Inggris mencurahkan beberapa usaha pada dekade-dekad berikutnya untuk
menyangkal bahwa mereka memaksudkan pembentukan suatu negara, termasuk
Buku Putih Churchill, 1922. Namun, secara pribadi, banyak pejabat
Inggris setuju dengan interpretasi kaum Zionis bahwa hasil akhir yang
diharapkan memang adalah sebuah negara.

Sebuah naskah awal menggunakan kata that buat merujuk pada Palestina
sebagai tanah air Yahudi, yang diubah menjadi di Palestina untuk
menghindari penafsiran bahwa yang dimaksudkan adalah seluruh
Palestina. Demikian pula, sebuah naskah awal tak mencakup janji untuk
tak merugikan hak-hak komunitas non-Yahudi. Perubahan-perubahan ini
terjadi sebagian karena desakan Edwin Samuel Montagu, seorang
anti-Zionis Yahudi yang berpengaruh dan Sekretaris Negara untuk India,
yang antara lain, prihatin bahwa deklarasi tanpa perubahan-perubahan
itu bisa mengakibatkan kian meningkatnya penganiayaan anti-Semit.

Seperti Persetujuan Sykes-Picot sebelumnya, deklarasi ini dipandang
banyak orang Arab sebagai pengkhianatan besar terhadap upaya-upaya
Britania Raya dalam mendukung kemerdekaan Arab dalam Korespondensi
Hussein-McMahon 1915–1916.

Perundingan

Salah satu tokoh utama Yahudi yang merundingkan dukungan terhadap
deklarasi ini ialah Dr. Chaim Weizmann, jurubicara terkemuka
organisasi Zionisme di Britania Raya. Selama pertemuan pertama antara
Chaim Weizmann dan Balfour (1906), pemimpin kelompok Persatuan itu
terkesan oleh kepribadian Weizman. Balfour menanyai Weizmann mengapa
Palestina — dan hanya Palestina saja — yang diinginkan menjadi basis
Zionisme. "Semua tempat yang lain akan menjadi pemberhalaan", Weizmann
memprotes, lalu menambahkan: "Tuan Balfour, andai saya menawarkan Anda
Paris sebagai ganti London, akankah Anda mengambilnya?" "Namun Dr.
Weizmann", Balfour menjawab, "kami memiliki London", Weizmann
menjawab, "Itu benar, namun kami memiliki Yerusalem dulu saat London
merupakan rawa."[1]

Weizmann ialah kimiawan yang berhasil mensintesiskan aseton melalui
fermentasi. Aseton diperlukan dalam menghasilkan cordite, bahan
pembakar yang diperlukan untuk mendorong peluru-peluru. Jerman
memonopoli ramuan aseton kunci, kalsium asetat. Tanpa kalsium asetat,
Britania tak bisa menciptakan aseton dan tanpa aseton takkan ada
cordite. Jadi, tanpa cordite, Inggris saat itu mungkin akan kalah
dalam Perang Besar. Saat ditanya bayaran apa yang diinginkan, Weizmann
menjawab, "Hanya ada satu hal yang saya inginkan. Tanah air buat
orang-orang saya." Ia menerima pembayaran untuk penemuan ini dan peran
dalam sejarah awal Israel.

Jaminan-jaminan yang bertentangan

Dalam wawancaranya pada November 2002 dengan majalah New Statesman
[2], Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw mempersalahkan penjajahan
Inggris masa lalu atas banyak masalah politik modern, termasuk konflik
Arab-Israel.

"Deklarasi Balfour dan jaminan-jaminan yang bertentangan yang
diberikan pada orang-orang Palestina secara pribadi, sementara pada
saat yang sama diberikan pula kepada orang-orang Israel, merupakan
sejarah yang menarik buat kami, namun bukan sesuatu yang terhormat,"
ia berkata.

Penolakan

Kelompok Yahudi Neturei Karta yang berpusat di AS selama ini dikenal
sebagai duri dalam daging bagi gerakan Zionisme Internasional. Walau
sama-sama berdarah Yahudi, namun orientasi perjuangan antara Neturei
Karta dengan Zionis-Israel amat berbeda. Jika Zionis-Israel
mengagungkan dan menyucikan Talmud, maka kelompok Yahudi Ortodoks
menuding bahwa Talmud adalah kitab iblis yang telah 'mencemari
kesucian' Taurat yang diturunkan Tuhan kepada Musa.

Secara berkala, Kelompok Yahudi Neturei Karta melakukan aksi unjuk
rasa di seluruh dunia, terutama di Yerusalem, Inggris, dan AS, dan
mensosialisasikan bahwa kaum Yahudi telah ditakdirkan Tuhan untuk
diaspora dan tidak memiliki negara. "Kami tidak setuju dengan
pembentukan negara Israel. Kaum Zionis telah memperkosa Yudaisme dan
menungganginya untuk ambisi politik. Yudaisme tidak mengenal Talmud
dan negara Israel!" tegas Rabi Yisroil Dovid Weiss, Juru Bicara
Neturei Karta AS.

Pada 24 Juli lalu, kelompok ini lagi-lagi menggelar aksi unjuk rasa.
Kali ini bertepatan dengan hari kesembilan bulan Av—yang dianggap
sebagai hari terkelam dalam perjalanan bangsa Yahudi di mana
orang-orang Yahudi meyakini ribuan tahun silam Kuil Sulaiman telah
dihancurkan oleh mush-musuh Tuhan. Ribuan kaum Yahudi Ortodoks
menggelar aksi di depan Konsulat Israel di New York AS.

Juru Bicara Neturei Karta lagi-lagi dengan lantang menyerukan agar
kaum Yahudi AS khususnya dan Yahudi seluruh dunia umumnya tidak lagi
mendukung keberadaan negara Zionis-Israel. "Hapuskan Israel dari muka
bumi!" demikian teriak mereka. Neturei Karta juga membuat situs yang
memuat seluruh aksi-aksi mereka.....zho