-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Ajaklah Anak untuk Selalu Waspada dengan 7 Cara Ini

60menit.com
Minggu, 26 April 2015

RASA AMAN dan tenteram kini telah hilang dari lubuk hati para orang tua. Penyebabnya, predator seksual ada di mana-mana. Tidak terdeteksi oleh bentuk muka, perawakan, hubungan kekerabatan dan karakter kepribadian. Siapa saja nyatanya bisa begitu keji merusak masa depan buah hati.  Tak hanya anak perempuan, anak laki-laki pun kini jadi mangsa.

Apa boleh buat, terpaksa kita harus senantiasa su'udzon dengan orang-orang sekitar yang belum tentu baik luar dalam.  Pasalnya, tak sedikit pelaku kejahatan yang di lingkungannya dikenal sebagai sosok yang baik, sopan, santun dan bahkan agamis. Padahal otaknya mesum dan perilakunya cabul.

Untuk itu, dibutuhkan kewaspadaan tingkat tinggi bagi orangtua dan anak-anak agar tidak menjadi korban. Berikut tips-tipsnya yang harus ditanamkan pada anak-anak:

1. Beri pemahaman tentang tubuh.

Beri pemahaman tentang anggota tubuh anak, terutama alat-alat reproduksi. Berikan pemahaman bahwa tubuh mereka diciptakan Allah SWT dengan berbagai fungsi tertentu yang sangat berguna untuk melakukan berbagai aktivitas. Ajak anak bersyukur dengan kesempurnaan fisiknya, dengan cara tidak menyalahgunakannya untuk hal-hal yang dilarang Allah SWT. Misalnya, jangan menggunakan tangan untuk memukul atau menyakiti orang.

2. Tanamkan batasan aurat.

Pahamkan tentang batasan aurat dan bahwa aurat tersebut tidak boleh disentuh oleh orang lain, termasuk pihak yang dikenal sekalipun. Seperti kakek, paman, sopir, dll. Ajarkan anak untuk senantiasa menutup auratnya rapat-rapat. Tanamkan rasa malu bila auratnya tampak. Untuk itu, biasakan cara berpakaian yang benar dalam melindungi auratnya.

3. Tanamkan pada anak agar tidak mudah tergiur.

Tanamkan agar anak tidak mudah tergiur iming-iming apapun, seperti permen, jajanan, uang atau mainan dengan imbalan apapun. Jelaskan agar waspada jika diberi hadiah tiba-tiba oleh siapapun, termasuk kerabat terdekat sekalipun. Ajarkan anak agar berani menanyakan dengan tegas, apakah pemberian tersebut benar-benar tanpa konsekuensi apapun. Ajak anak agar berani bicara meminta apa yang diinginkannya hanya kepada orang tua.

4. Teliti kebutuhan dan keinginan anak.

Orang tua harus introspeksi, apakah selama ini sudah memenuhi kebutuhan anak-anak dengan baik. Dikhawatirkan, anak-anak mudah tergiur pemberian pihak lain karena di rumah tak pernah mendapatkan apa yang dia mau.  Iming-iming uang Rp 25 ribu bagi anak-anak cukup besar, kan? Bukan bermaksud memanjakan anak sehingga segala keinginannya wajib dipenuhi. Tapi, kalaupun tidak mengabulkan keinginan anak, jelaskan dengan alasan yang masuk akal sampai meyakinkan anak bahwa sesungguhnya dia tidak membutuhkan apa yang dia inginkan itu.

5. Ajarkan anak untuk berani melawan.

Tanamkan agar anak selalu waspada dan tidak lengah terhadap gerak-gerik dan gelagat pihak lain yang mencurigakan atau tidak normal. Misanya, jika sang paman tiba-tiba begitu baik dan perhatian. Ajarkan agar anak berani berteriak dan melawan jika ada yang memaksakan kehendak padanya.

6. Jalin komunikasi efektif dengan anak.

Biasakan mengajak anak ngobrol tentang apapun yang dikerjakan dan dialaminya hari itu.  Ini akan membangun kedekatan emosional dengan anak sehingga memupuk sejak dini bahwa orang tua adalah tempat yang asyik untuk diajak bicara. Untuk itu, orang tua memang harus menjadi pendengar yang baik. Kadang-kadang apa yang diceritakan anak mungkin bukanlah sesuatu yang dianggap penting bagi orang tua, tapi dengan respons yang antusias, anak akan merasa dihargai. Dengan begitu dia tidak akan segan untuk selalu berbagi pada orang tuanya. Jangan sampai ketika anak mengalami masalah hanya dipendam di hati sehingga membuatnya menanggung depresi.

7. Perbanyak Doa.

Ajak anak banyak berdoa untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT. Hiasi bibir dengan zikir. Demikian pula orang tua, mintakan penjagaan keamanan bagi anak-anak dari Sang Pencipta. Inilah cara pamungkas dalam menangkis niat keji setan-setan berwujud manusia yang kini gentayangan. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga dan melindungi kita dan anak-anak. Aamiin. (ali/publikaNews.com/mediaumat.com)