-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


NASIB SEKOLAH SWASTA DI KOTA BANDUNG PASCA SK WALI KOTA BANDUNG TENTANG PENERIMAAN SISWA BARU DENGAN SISTIM RAYON

60menit.com
Minggu, 05 Juli 2015

Raden Sandi Ginanjar, Seorang Guru Tetap Yayasan SMK YAPINU
Bandung, 60Menit.com.menerangkan secara gamblang bahwa dengan adanya aturan baru Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tentang penerimaan siswa baru dengan Sistim Rayon menimbulkan dualisme polemik, satu bagian dari calon siswa yang kurang mampu dari segi ekonomi merasa diuntungkan karena Bisa Sekolah sesuai idolanya karena dekat dengan rumahnya walaupun  hal ini banyak disalahgunakan oleh mapia pembuat SKTM palsu yang berupaya bisa masuk sekolah idolanya.

Yang satu bagian lain ada korban karena merasa dirugikan selain selain siswa yang betul-betul berprestasi tetapi tidak bisa masuk sekolah idolanya dikarenakan penuh oleh jatah siswa dengan jalur SKTM di rayonnya.

Yang lebih signifikan dirugikan adalah Sekolah Swasta yang biasanya menerima 100 Bangku Siswa Baru tetapi setelah adanya peraturan baru dari Walkot Bandung ini hanya bisa terisi 50 bangku siswa baru, Hal ini terjadi beberapa tahun kebelakang setelah adanya peraturan baru dari Walkot Bandung Ridwan Kamil, ungkap Rd.Sandi Ginanjar (guru tetap SMK Yapinu).

Oleh karena itu Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil harus bisa mengambil solusi agar Sekolah Swasta bisa terkendali dari pendapatan Sekolah tersebut karena menyangkut kepada Kesejahteraan Para Guru Swasta, karena kelangsungan Sekolah Swasta ini bergantung pada jumlah siswa yang ada.

Rd. Sandi Ginanjar mengungkapkan pula tentang gagalnya jatah Sertifikasi yang harus dia peroleh karena  bedanya disiplin ilmu yang dia ajarkan, dia seorang Sarjana Elektro UPI tetapi mengajar di bidang Pelajaran Komputer sehingga tidak pas/beda jurusan dengan yang ia ajarkan walaupun dia bisa menguasai bidang komputer, padahal sertifikasi ini sangat diharapkan sekali karena bisa menjamin kesejahteraan keluarganya.
Oleh ; zhovena