-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Wujudkan Bandung Juara Disbudpar Mantapkan Budaya Dan Pariwisata

60menit.com
Kamis, 06 Agustus 2015

H Herlan J Soemardi
BANDUNG, 60MENIT.COM - Sebagai kota berjulukan Paris Van Java, penduduk Bandung pun terdiri dari beragam suku, etnik, dan agama. Hal inilah yang menjadikan Bandung sejak dahulu dikenal kaya akan keragaman budaya dan historis. Terlebih, sejak terpilihnya Ridwan Kamil, dirinya menginginkan kebudayaan dijadikan pegangan dalam pembangunan kota Bandung yang terus berkembang pesat.

Untuk itu, perlu dibuat suatu konsep perencanaan pengembangan budaya dan pariwisata untuk kota Bandung Identitas masyarakat asli Sunda didukung budaya lainnya, harus dapat berkembang menjadi satu di tengah era globalisasi yang melibatkan Bandung sebagai kota Paris Van Java. Lalu, bagaimanakah kesiapan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung dalam mengembangkan Bandung menjadi kota budaya serta destinasi internasional ? Berikut wawancara berita 60menit.com dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, H. Herlan J Soemardi.

Herlan menjelaskan, di tahun 2015 tentu dengan kepemimpinan Walikota Bandung M Ridwan Kamil ST.MUD sangat memperhatikan terhadap kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung. Sesuai visi Walikota , akan menempatkan kebudayaan itu sebagai ideologi pembangunan Bandung. Bandung sangat layak dan berpotensi menjadi pusat kebudayaan dunia. Terlebih, Bandung juga memiliki begitu banyak sumber daya seniman dengan reputasi internasional.

Pertama, tentu dalam pencapain target "Anugerah Pesona Wisata". Ini fokus pada pelaku usaha seni dan budaya yang sangat penting. Yaitu bisa memberikan dampak positif dan sebagai ikon yang karakternya itu Bandung Juara. Kearifan lokal budaya Sunda, didukung oleh berbagai ragam seni yang ditumbuh kembangkan oleh komunitas setempat. Ini korelasinya menjadi destinasi yang menarik, karena disitulah peradaban Sunda akan tampil dan menjadi ciri khas.

Kedua, Taman taman yang dijamannya dan saat ini masih jadi kiblat berbagai aktivitas seni dan budaya. Kita sudah merevitalisasi taman taman, memperbaiki sarana prasarananya, menjadi kawasan budaya yang lebih hijau dan nyaman. Dibuat galeri yang lebih banyak, tempat workshop, pelatihan seni dan teater diintegrasikan dengan pembangunan gedung perpustakaan dokumentasi naskah-naskah seni budaya.

Ketiga, kawasan Jl. Asia Afrika yang sebenarnya merupakan aset sangat luar biasa baik dilihat dari sisi historis dan nilai bangunan cagar budaya, arsitektur, maupun potensi besar untuk pengembangan ekonomi. Akan dikembangkan dan diprioritaskan. Konservasi pada pemulihan kondisi bangunan, seiring juga akan dibuat rencana bisnis, penataan fisik lebih baik, penataan pedagang kaki lima (PKL) dan dijadikan ruang pedestrian sehingga nantinya tidak ada mobil yang masuk.

Herlan menambahkan, Pemberdayaan masyarakat seniman dan pelaku bisnis pariwisata kita fasilitasi dengan balai latihan kesenian maupun latihan standar kompetensi. Ini mampu menjadi komunitas yang kuat dibidangnya masing-masing dan mendukung produk pariwisata dan budaya.

Promosi Bandung tetap dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai festival dan kegiatan seperti "Bandung Festival Food" menjadi ikon baru di pesta akbar, yang rencananya akan ditambah pada perayaan HUT Kota Bandung, 25 September nanti. Walikota betul-betul ingin melibatkan masyarakat bukan hanya sebagai penonton, masyarakat juga diharapkan bisa menjadi pelaku budaya. Ini jadi sistem pertunjukan dan pembinaan kesenian serta kebudayaan. Kita memberi stimulus agar seluruh stakeholder mulai bergerak mewujudkan Bandung Juara menjadi kota budaya dan destinasi yang menarik.

Herlan menyarankan, dengan memperhatikan kondisi industri pariwisata di Bandung saat ini, potensi yang dimiliki oleh Bandung, serta makna dan kedudukan pariwisata, Penulis mengajukan saran sebagai berikut :

1. Bidang pariwisata yang bisa menjadi brand image Bandung adalah:
a. Wisata budaya yang berbasis pada budaya Sunda yang mencakup: kesenian, peninggalan sejarah, pengetahuan, dan kreativitas.
b. Wisata pendidikan yang dilakukan antara lain dengan peningkatan kualitas keilmuan dan penelitian dari lembga-lembaga tersebut sehingga bisa menjadi objek wisata yang menarik dan bermanfaat.
c. Wisata alam dengan melalukan perbaikan dalam hal diseminasi informasi , akses, dan akomodasi, terutama di tempat tujuan wisata.

Kata yang bisa menjadi tagline bagi pariwisata Bandung adalah "Someah", yang dalam Bahasa Indonesia memiliki padanan kata "ramah". Kata ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa keramahan warga Bandung menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan. Keramahan ini harus terus dijaga dan dipertahankan agar para wisatawan merasa betah dan nyaman berwisata di Bandung. Kata "someah" juga identik dengan peribahasa Sunda, yaitu "someah hade ka semah" yang artinya "ramah dan baik kepada tamu". (Adv)