-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Oded Hadiri Simposium Kebangsaan di Gedung MPR

60menit.com
Senin, 07 Desember 2015

BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial hadiri simposium kebangsaan yang diprakarsai oleh pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia di Gedung Nusantara IV Komplek Gedung MPR/DPR, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 6 Jakarta Pusat, Senin (07/12/2015).

Simposium dengan tema "Refleksi Nasional Praktek Konstitusi dan Ketatanegaran Pasca Reformasi" menghadirkan para pemapar yang terdiri dari Presiden RI ke-3 B.J. Habibie, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.

Juga hadir Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kala serta ketua-ketua Lembaga Negara, Pimpinan/Ketua Umum Partai Politik, Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia dan pakar hukum tata negara sebagai narasumber.

Dikaji beberapa tema yang menjadi pokok bahasan dalam simposium tersebut, antara lain reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional dengan model GBHN, memperkokoh ideologi bangsa dalam menghadapi tangtangan global, memaknai kebhinnekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta praktek konstitusi dan Ketatanegaran pasca reformasi.

Oded menilai dengan adanya simposium tersebut akan menambah wawasan kenegaraan, "Simposium kenegaraan ini saya melihat bahwa yang di sampaikan oleh para nara sumber mulai ketua MPR, Wapres, ibu Megawati, saya melihat dan merasakan mereka bagaimana pasca reformasi ini negara sedang mencari bentuk yang sempurna yang sesuai bagi masyarakatnya, bentuk yang kekinian untuk hari ini,".

Lebih lanjut dikatakannya, "Saya mencoba menyimpulkan carut-marutnya ketatanegaran ini antara lain disebabkan evaluasi mencari bentuk bubuhi reformasi yang kebablasan, pada saat itu Indonesia belum mempersiapkan apa yang akan dilakukan pasca reformasi sehingga semua merasa kebebasan tapi norma dan aturan terlanggar,".

"Yang menarik dibahas oleh nara sumber itu kuatnya peran media pasca reformasi tidak kalah pentingnya, saya melihat media masa bisa memperburuk suasana kenegaraan dengan berita-berita yang negatif," pungkas Oded. (al/cep)