BOGOR, 60Menit.com - Dengan
mengambil tema ‘Mengusung Instansi Kejaksaan Modern Menuju Penegakan Hukum Yang
Profesional,Bebas Korupsi,bermartabat dan Terpercaya’ Rakernas Kejaksaan RI
dibuka dan akan berlangsung selama empat hari di Hotel Novotel Bogor Golf
Resort Convention Center Golf Bogor Raya, Kota Bogor Jawa Barat, Selasa-jumat
(22/1-25/11).
Pada rakernas dipaparkan pencapain kinerja selama 2016 tantangan yang
dihadapi target di tahun mendatang serta strtegis untuk meraihnya. Rakernas
diikuti seluruh Kajati, perwakilan kejaksaan di luar negeri, Jaksa Agung Muda,
serta Kabadiklat.
Rakernas 2016 dibuka oleh Jaksa Agung, H.M. Prasetyo, dilanjutkan dengan
sambutan Ketua Umum Rakernas 2016 R. Widyopramono, yang menjabat sebagai Jaksa
Agung Muda Pengawasan (Jamwas).
Jaksa Agung HM Prasetyo SH berharap rakernas bukan seremonial belaka, namun
harus dapat dimanfaatkan sebagai sarana mencari solusi terbaik atas berbagai
permasalahan yang terjadi baik di pusat maupun daerah.
“Kejaksaan sebagai lembaga pemerintah dan penegak hukum dituntut untuk
selalu berbenah diri mengingat perkembangan zaman yang serba modern dan
dinamis, yang mengakibatkan penegakan hukum menjadi mudah,” jelasnya saat
membuka Rakernas.
Prasetyo menegaskan, rakernas dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk
mempererat jalinan silaturahmi agar semakin meningkatkan semangat solidaritas
dan memperkokoh jalinan kebersamaan di tengah suasana kekayaan di antara
segenap warga korps Adhyaksa.
Dikatakan jajarannya agar melakukan pembenahan agar dapat mengikuti
perkembangan dan dinamika yang terjadi di tengah masyarakat,khususnya dalam
bidang penegakan hukum. Selain itu, performa dan profesionalisme sebagai bagian
dari pembenahan internal kejaksaan. Kejaksaan telah membentuk Tim Pengawal dan
Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat dan Daerah (TP4P dan TP4D).
Pada Rakernas seluruh Jaksa Agung Muda memberikan pemaparan mengenai
pencapaian kinerja, strategi, serta target tahun depan.
Seremonial
Rakernas Kejaksaan 2016 juga menghadirkan beberapa pembicara dari
kementerian lain. Menko Polhukam, Wiranto memberikan ceramah “Reformasi Hukum
Dalam Mendukung, Mengawal, dan Mengamankan Pembangunan Nasional”, dilanjutkan
Kepala BNN, Budi Waseso dengan materi bertema “Koordinasi dan Kerjasama Pencegahan serta Pencegahan Narkoba”.
Dalam Rakernas Ketua KPK Agus Rahardjo berbagi soal sinergi penegak hukum
dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.Men PAN, RB Asman Abnur berbicara
soal pelaksanaan reformasi birokrasi untuk terbentuknya pemerintahan yang kuat.
Sementara Menteri ESDM, Ignatius Jonan memberikan makalah soal strategi
mengelola lembaga publik dan membangun kepercayaan masyarakat.
Terdapat pula tim perumus yang akan menyampaikan rekomendasi dari setiap
bidang. Dengan demikian Rakernas ini diharapkan Kejaksaan bisa merumuskan
strategi untuk mencapai kinerja yang lebih baik di tahun mendatang.
Beberapa wartawan peliput kejaksaan sendiri melihat dari dulu Rakernas hanya
selalu mengagendakan hal-hal normatif dan seremonial.Pembahasan Rakernas
membahas yang itu-itu saja, ceramah, evaluasi, rapat-rapat, diskusi-diskusi,
laporan-laporan dan kurang fokus membahas kondisi-kondisi nyata di kejaksaan
yang memang menjadi masalah.
Padahal rakernas itu penting dan strategis namun perlu ada semacam evaluasi
terhadap setiap agenda Rakernas, cermati baik-baik untuk memilih agenda yang
memang penting dan substansial, yang kontekstual.Hal itu harus sesuai dengan
perkembangan, sesuai kebutuhan, apa saja masalah nyata untuk dibahas yang
dihadapi internal kejaksaan dan apa sebenarnya yang diinginkan masyarakat dari
kejaksaan.
Untuk itu Rakernas diharapkan bisa menghasilkan putusan dan rekomandansi
yang jelas dan dilaksanakan seluruh jajaran kejaksaan. Kedepan Jaksa Agung
perlu membentuk Tim untuk memonitoring implementasinya dari hasil Rakernas dan
dijalankan selama setahun kedepan bila perlu ada tim khusus yang memonitor agar
terlaksana dengan baik. Sehingga pada akhir rakernas diharapkan didapat solusi
konkret maupun strategi aplikatif dalam penyusunan program kerja.
Pada Rakernas dipamerkan pemanfaatan teknologi dalam penegakan hukum yang
modern dan berkualitas menjadi materi dalam Rakernas dan ada beberapa Kejaksaan
Tinggi seperti Jawa Barat memamerkan berbagai inovasi dalam aplikasi penanganan
perkara.Tetapi penggunaan sistem tersebut belum seluruh Kejaksaan Tinggi
menggunakan dan kadang pula selalu berakhir apabila terjadi pergantiaan Kajati
sehingga ini harus menjadi agenda tetap digunakan sehingga aplikasi seperti itu
bisa diterapkan semua Kejaksaan Tinggi.
Oleh sebab itu Rakernas 2016 bisa menjadi momentum bagi jajajaran kejaksaan
menyiapkan diri dalam memberi arah yang kuat di dalam penegakan hukum yang
kontekstual sesuai dengan semangat jaman terutama harus seirama dengan program
pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dalam penegakan hukum. (Tono)