BANDUNG,60 MENIT.COM - Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haidar Nasir di SMAN 10 (Cikutra Bandung, 23-04-2017) memberikan pesan khusus kepada warga Muhammadiyah di Jabar menjelang pemilihan gubernur (pilgub) pada 2018. Hal itu untuk mencegah implikasi pilkada DKI Jakarta yang sempat membuat tensi politik di ibu kota negara itu sempat memanas.
"Teman-teman harus memberikan contoh demokrasi yang baik dan dewasa terhadap masyarakat di Jabar," kata Haidar kepada wartawan usai menghadiri kegiatan ulang tahun SMA Negeri 10 Bandung yang ke-50 di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Minggu (23/4/2017).
Haidar meyakini, pelaksanaan pilgub di Jabar akan berjalan lebih santun dan berbeda ketimbang yang berlangsung di DKI Jakarta. Sebab, ia menilai, masyarakat Jabar mempunyai prinsip hidup yang mengedepankan persatuan dan kesatuan meski terdapat perbedaan pilihan politik.
"Jabar itu masyarakatnya egaliter, mereka punya prinsip hidup sauyunan, walaupun berbeda pilihan politik, mereka akan melakukan kontenstasi dengan cerdas, bermartabat, dan dewasa," kata Haidar.
Haidar mengatakan, masih ada waktu untuk semua pihak mengambil hikmah dari yang terjadi pada pilkada DKI Jakarta. Berlangsungnya pilkada DKI Jakarta, kata dia, merupakan proses demokrasi yang menunjukkan dinamika ketika ada perbedaan pilihan politik.
"Kadang keras, tetapi berakhir dengan suatu proses yang baik. Artinya tidak ada kekerasan atau tidak ada hal yang krusial dalam proses demokrasi itu," kata Haidar. (Net)
"Teman-teman harus memberikan contoh demokrasi yang baik dan dewasa terhadap masyarakat di Jabar," kata Haidar kepada wartawan usai menghadiri kegiatan ulang tahun SMA Negeri 10 Bandung yang ke-50 di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Minggu (23/4/2017).
Haidar meyakini, pelaksanaan pilgub di Jabar akan berjalan lebih santun dan berbeda ketimbang yang berlangsung di DKI Jakarta. Sebab, ia menilai, masyarakat Jabar mempunyai prinsip hidup yang mengedepankan persatuan dan kesatuan meski terdapat perbedaan pilihan politik.
"Jabar itu masyarakatnya egaliter, mereka punya prinsip hidup sauyunan, walaupun berbeda pilihan politik, mereka akan melakukan kontenstasi dengan cerdas, bermartabat, dan dewasa," kata Haidar.
Haidar mengatakan, masih ada waktu untuk semua pihak mengambil hikmah dari yang terjadi pada pilkada DKI Jakarta. Berlangsungnya pilkada DKI Jakarta, kata dia, merupakan proses demokrasi yang menunjukkan dinamika ketika ada perbedaan pilihan politik.
"Kadang keras, tetapi berakhir dengan suatu proses yang baik. Artinya tidak ada kekerasan atau tidak ada hal yang krusial dalam proses demokrasi itu," kata Haidar. (Net)