-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Dede Yusuf Masih Istikhoroh Di Pilgub Jabar

60menit.com
Selasa, 20 Juni 2017


 BANDUNG, 60MENIT.COM  - (18-06-2017) Dede Yusuf masuk radar Pilgub Jabar 2018. Namanya muncul dalam survei internal Partai Demokrat. Sebagai kader Demokrat, Dede menyerahkan penugasannya ditentukan majelis tinggi partai.

Selain itu, Dede berjanji menentukan sikap maju atau tidak dalam Pilgub Jabar 2018 saat
momen ulang tahunnya ke-51 pada September mendatang. "Di ulang tahun itu akan menjadi hadiah bagi saya. Saat ini saya masih istikharah, nanya istri, tetangga, kira-kira laik tidak saya maju di Pilgub Jabar nanti," ucap Dede di Rumah Aspirasi Rancage, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jabar, Minggu (18/6/2017).

Description: https://newopenx.detik.com/delivery/lg.php?bannerid=43107&campaignid=9981&zoneid=644&loc=1&referer=https%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fberita-jawa-barat%2Fd-3534728%2Fsoal-pilgub-jabar-2018-dede-yusuf-saya-masih-istikharah&cb=2531ed734cPada Pilgub Jabar 2013 lalu, Demokrat mengusung Dede Yusuf-Lex Laksamana. Perolehan suaranya paling buncit dibandingkan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar yang memenangkan Pilgub saat itu. Dede sebelumnya pernah menjabat wakil gubernur Jabar periode 2008-2013.

Ia menegaskan, saat ini tengah fokus bekerja di DPR RI. Dia tidak mau pekerjaannya di parlemen terbengkalai.

"Sementara saya saat ini sedang bertugas," ucap Dede yang kini mengemban tugas sebagai Ketua Komisi IX DPR.

Berbicara jelang Pilgub Jabar, menurut Dede, Demokrat terus berkomunikasi dengan partai politik lainnya guna menggalang koalisi. Demokrat hanya memiliki 12 kursi di DPRD Jabar, sehingga harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk kuota minimal 20 kursi.

"Jabar merupakan salah satu provinsi yang warganya merupakan masyarakat majemuk. Di dalamnya ada nasionalis dan ada masyarakat yang religius," ujarnya.

Dede menjelaskan, bila ada kader Demokrat diusung, kekuatan koalisi harus gabungan nasionalis dan religius. "Kader Demokrat maju, sedikit besar akan mewakili nasionalis. Berarti jika mencari koalisi, pasangannya partai yang religius. Ini adalah gambaran simpel, dengan siapa atau tokohnya kini sedang diutak-atik dulu," tutur Dede. // Zhove