BANDUNG, 60MENIT.COM - Cisalak (12-06-2017) PDAM Sindang Sari Cisalak diduga melakukan korupsi terhadap masyarakat Sindang Sari dengan menggelembungkan Tagihan Biaya Air Ledeng.
Tagihan tersebut biasanya masyarakat membayar sebesar Rp. 125.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah) per bulan, tiba tiba tagihan di bulan Mei sebesar Rp. 300.000, bahkan ada juga yang Rp. 400.000,- sedangkan pemakaian air ledeng bagi tiap warga hanya biasa biasa tidak ada peningkatan.
Setelah diteliti oleh warga ternyata ada kebocoran pipa ledeng PDAM di tengah jalan utama dan mengakibatkan kerusakan pada jalan tersebut.
Wargapun mengecek keran air PDAM yang masuk ke dalam rumah ketika kerannya ditutup ternyata meterannya jalan terus sedangkan air tidak keluar, yang keluar hanya angin.
Namun warga pun tidak diam, melihat kejadian tersebut warga langsung melaporkan ke PDAM Cisalak, namun jawaban pihak PDAM tidak mengenakkan, "Kalo tidak dibayar maka pipa akan diputus" pungkasnya.
Bahkan ketika dilaporkan adanya kebocoran Air PDAM dan merusak jalan namun sampai saat ini belum dilakukan perbaikan, bahkan pihak PDAM tampak acuh dan tidak mengindahkan laporan warga tersebut seolah semua itu yang pada akhirnya di bebankan ke masyarakat.
Dengan adanya kejadian tersebut diharap Kepala PDAM Subang supaya cepat bertindak supaya kejadian ini tidak berlarut lama.
Pembengkakan pembayaran Air PDAM di Desa Sindang Sari Kec, Kasomalang ini baru berlangsung selama 3 (tiga) bulan masyarakat yg biasa nya bayar Air PDAM Rp 125Rb,- perbulan kini utk pembayaran Bln Mei-April mencapai Rp 300Rb,- sampai Rp 400Rb,- Dengan adanya penggemlembungan ini, maka diduga PDAM Sindag Sari Kasomalang diduga telah melakukan tindak Korupsi, karena meteran terus berputar tanpa kita membuka kran air.
Hal ini sangat merugikan warga Sindang Sari kecamatan Kasomalang kabupaten subang. Malah ada ancaman dari pihak PDAM CISALAK....kalau tdk di bayar akan di Gunting atau diputus." Pungkasnya. // Maulana
Tagihan tersebut biasanya masyarakat membayar sebesar Rp. 125.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah) per bulan, tiba tiba tagihan di bulan Mei sebesar Rp. 300.000, bahkan ada juga yang Rp. 400.000,- sedangkan pemakaian air ledeng bagi tiap warga hanya biasa biasa tidak ada peningkatan.
Setelah diteliti oleh warga ternyata ada kebocoran pipa ledeng PDAM di tengah jalan utama dan mengakibatkan kerusakan pada jalan tersebut.
Wargapun mengecek keran air PDAM yang masuk ke dalam rumah ketika kerannya ditutup ternyata meterannya jalan terus sedangkan air tidak keluar, yang keluar hanya angin.
Namun warga pun tidak diam, melihat kejadian tersebut warga langsung melaporkan ke PDAM Cisalak, namun jawaban pihak PDAM tidak mengenakkan, "Kalo tidak dibayar maka pipa akan diputus" pungkasnya.
Bahkan ketika dilaporkan adanya kebocoran Air PDAM dan merusak jalan namun sampai saat ini belum dilakukan perbaikan, bahkan pihak PDAM tampak acuh dan tidak mengindahkan laporan warga tersebut seolah semua itu yang pada akhirnya di bebankan ke masyarakat.
Dengan adanya kejadian tersebut diharap Kepala PDAM Subang supaya cepat bertindak supaya kejadian ini tidak berlarut lama.
Pembengkakan pembayaran Air PDAM di Desa Sindang Sari Kec, Kasomalang ini baru berlangsung selama 3 (tiga) bulan masyarakat yg biasa nya bayar Air PDAM Rp 125Rb,- perbulan kini utk pembayaran Bln Mei-April mencapai Rp 300Rb,- sampai Rp 400Rb,- Dengan adanya penggemlembungan ini, maka diduga PDAM Sindag Sari Kasomalang diduga telah melakukan tindak Korupsi, karena meteran terus berputar tanpa kita membuka kran air.
Hal ini sangat merugikan warga Sindang Sari kecamatan Kasomalang kabupaten subang. Malah ada ancaman dari pihak PDAM CISALAK....kalau tdk di bayar akan di Gunting atau diputus." Pungkasnya. // Maulana