BANDUNG, 60MENIT.COM - Banyak jenis alat kontrasepsi yang berkembang di masyarakat saat ini.
Mulai dari kondom, pil KB (keluarga berencana), suntik, hingga IUD (spiral).
Setiap wanita memiliki alasan masing-masing dalam memilih penggunaan jenis alat kontrasepsi tersebut.
Selain pil KB yang dinilai paling mudah dalam aplikasinya, yaitu hanya dengan meminumnya secara rutin, alat KB lainnya yang paling banyak dipilih adalah spiral.
Alat kontrasepsi ini dibuat untuk memecah jalannya sperma menuju sel telur sehingga mampu mencegah terjadinya kehamilan.
Mulai dari kondom, pil KB (keluarga berencana), suntik, hingga IUD (spiral).
Setiap wanita memiliki alasan masing-masing dalam memilih penggunaan jenis alat kontrasepsi tersebut.
Selain pil KB yang dinilai paling mudah dalam aplikasinya, yaitu hanya dengan meminumnya secara rutin, alat KB lainnya yang paling banyak dipilih adalah spiral.
Alat kontrasepsi ini dibuat untuk memecah jalannya sperma menuju sel telur sehingga mampu mencegah terjadinya kehamilan.
Masalah Menstruasi
Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi.
Ilustrasi: menstruasi
Terkadang, hal yang umum terjadi adalah menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan.
Salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat kontrasepsi ini adalah gangguan menstruasi.
Ilustrasi: menstruasi
Terkadang, hal yang umum terjadi adalah menstruasi tidak teratur yang disertai dengan kram dan sakit perut yang berkepanjangan.
Perforasi
Efek samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat kontrasepsi ini. Perforasi mampu menyebabkan pendarahan pada jaringan rahim.
Masalah Hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan kista ovarium.
Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan hormon progesteron Anda.
(Redaksi)
Efek samping ini biasanya terjadi pada proses pemasangan alat kontrasepsi ini. Perforasi mampu menyebabkan pendarahan pada jaringan rahim.
Masalah Hormonal
KB spiral juga mampu menyebabkan efek samping hormonal seperti mual, perubahan suasana hati, sakit kepala, jerawat, dan nyeri payudara. Namun biasanya gejala ini akan hilang setelah beberapa bulan.
Kista Ovarium
Pemasangan KB spiral setelah kelahiran juga mampu menyebabkan kista ovarium.
Hal ini biasanya terjadi ketika alat ini mempengaruhi keadaan hormon progesteron Anda.
(Redaksi)