-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


PIPPK Suatu Fakta Program Kota Bandung Percepat Perubahan

60menit.com
Selasa, 17 Oktober 2017


BANDUNG, 60MENIT.COM – (Selasa, 17-10-2017) Salah satu program walikota bandung (Ridwan KamiL ST, MUD) yang tidak kalah keberhasilannya yangA sudah dirasakan dan dinikmati hasil manfaatnya oleh warga kota bandung pada saat ini adalah Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK).

Hal ini sudah tercapai realisasinya oleh seluruh warga Kota Bandung ditiap RW se kota bandung dengan hasil penataan wilayah yang merubah dari wilayah kumuh menjadi indah dan tertata dari infra struktur maupun sistem pemerintahannya yang cerdas bisa melayani masyarakat kelurahan tiap RW.

Pemberdayaan kepengurusan tingkat bawah (RT dan RW) yang berperan langsung untuk membangun daerahnya yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung memberikan keleluasaan penuh pada masyarakat tngkat bawah secara langsung yang dipimpin oleh para Ketua RW dan koordinasi dengan lurahnya sehingga hasil dari manfaat ini secara jelas bisa dinikmati oleh warga kota bandung.

Program unggulan walikota bandung (Ridwan kamil ST, MUD) ini, yang telah disosialisasikan pada hari Selasa 26 Mei 2015 di Hotel Horizon yaitu tentang Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK), Program ini lahir dengan semangat agar Bandung dapat mempercepat perubahannya dari negatif ke positif, dari kurang baik menjadi sangat baik, jadi pas-pasan menjadi prestasi.

Hal itu pula telah diutarakan oleh Walikota Bandung, Ridwan Kamil, saat memberikan paparan di acara Workshop Program Inovasi dan Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan di Gedung Serba Guna Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana No 2, Jumat ,(10/4).

Kang Emil mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang penting dalam memberdayakan masyarakat berbasis kewilayahan. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan bahwa membangun sebuah negara dan kota itu memiliki dua sifat yaitu rutin dan melompat.

Ia menjelaskan sifat rutin itu meliputi mengurus kebersihan, keindahan, administrasi, kependudukan dan lain sebagainya. “Kalau kita sibuk ngurusin yang rutin tanpa adanya inovasi, kita itu sibuk ngurusin kota tanpa adanya perubahan sampai kita pensiun,”ungkapnya.

Pihaknya melahirkan konsep segitiga dalam membangun Kota Bandung, yaitu inovasi, kolaborasi dan desentralisasi. Diharapkan PIPPK ini juga merupakan salah satu program konsep inovasi tersebut.

“PIPPK ini ada dua kata penting, yaitu pembangunan dan pemberdayaan. Jadi PIPPK membangun infrastruktur, memberdayakan masyarakat berbasis kewilayahan. Di zaman kami kewilayahan akan diberi kewenangan sebanyak-banyak secara aturan yang memungkinkan,” kata Walikota

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Yossi Irianto, mengatakan, program ini menjadi penting karena program PIPPK ini merupakan program baru yang akan dilaksanakan di tahun 2015 ini.

“PIPPK merupakan program baru, program unggulan dari Pemerintah Kota Bandung di tahun 2015 ini,” tuturnya. Nantinya dari tim PIPPK , katanya, akan melaksanakan intergrasi dengan pansus terkait untuk membahas Peraturan Walikota (Perwal).

“Kursor pointnya adalah substansi yang perlu kita luruskan agar berbagai persoalan-persoalan yang ditimbulkan karena ketidak pahaman antara eksekutif dan legislatif,” pungkas Yossi pada saat itu.


Hal tersebut diatas adalah suatu program yang bukan basa basi yang layaknya dilontarkan seorang pimpinan yang biasanya,karena hal ini sudah terbukti realisasinya dan sudah bisa di rasakan manfaat dari hasil Program PIPPK yang digelontorkan pada Tahun 2015 dan kini Tahun 2017 kita sudah bisa melihat jelas hasilnya.

Kesimpulannya adalah Walikota Bandung (M. Ridwan kamil ST, MUD) tidak berbasa basi dalam mengumbar janji, setiap gerak baiknya adalah untuk perubahan ke hal yang lebih baik untuk wilayah yang dipimpinnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kebahagiaan pada seluruh masyarakat kota bandungyang ia pimpin di masa jabatannya.

Adapun yang belum terlaksana adalah bukan kekurangannya tapi masa waktunya yang belum memadai, karena jabatannya yang terbatas waktu, karena yang perlu kita pahami adalah segala sesuatu apapun membutuhkan waktu, sedangka pergerakan ridwan kamil kinipun masi berjalan dengan lancar. (Zhovena).