BANDUNG, 60MENIT.COM - Setelah Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, muncul spekulasi berubahnya arah dukungan di pilkada-pilkada. Salah satunya untuk Pilgub Jabar terkait posisi Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil sudah mengantongi surat dukungan dari Golkar sebagai cagub berpasangan dengan Daniel Mutaqien. Surat tersebut diberikan langsung oleh Setya Novanto, yang saat itu masih menjadi ketum.
Keputusan itu sempat membuat Golkar Jawa Barat gempar. Pasalnya, DPP lebih memilih pihak eksternal dibanding kader sendiri. Para pendukung Ketua DPD Jabar Dedi Mulyadi sempat mengepung kantor DPP Golkar karena masalah ini.
Kini pucuk pimpinan Golkar berubah. Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut perubahan dukungan untuk cagub Jabar sangat dimungkinkan.
"Apa pun bisa ada kemungkinan. Intinya, apa pun jika dilakukan secara benar dan sesuai mekanisme dan ada dukungan dari daerah, DPD I dan II sudah sepakat dan hasil survei juga mendukung, itu bisa saja dilakukan. Sangat bisa dan sangat mungkin," kata Ace di ruang Fraksi Golkar, gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/12/2017).
Namun Ace menyebut proses perubahan rekomendasi cagub perlu sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Perubahan itu harus melalui masukan dari DPD Golkar dan hasil survei.
"Bahwa itu harus dilakukan melalui masukan-masukan dari daerah. Kemudian juga dari survei. Tapi, proses juknis (petunjuk teknis) dan juklak (petunjuk pelaksana) juga harus betul-betul sesuai mekanisme. Tidak boleh ada transaksi-transaksi," tutur anggota Komisi II DPR itu.
"Jadi, jika dilakukan secara benar dan sesuai mekanisme dan ada dukungan dari daerah DPD I dan II dan ada hasil survei yang jadi pertimbangan, sangat mungkin berubah," sambung Ace.
Seperti diketahui, Golkar secara aklamasi telah memilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum yang baru menggantikan Setya Novanto. Ridwan Kamil sebagai cagub yang diusung oleh Novanto berharap tetap diusung Golkar meski ada pergantian pimpinan.
"Semoga tidak ada perubahan. Dan terus menyamakan visi-misi untuk memenangkan pilkada. Dan ujungnya menyejahterakan rakyat," kata Ridwan Kamil, Kamis (14/12). (Cep Mansur)