-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Parah, Pengaruh LGBT dan Narkoba Ternyata Proxy War, Maju JBN Jangan Takut

60menit.com
Senin, 01 Januari 2018



BANDUNG, 60MENIT.COM - Dengan dasar negara Indonesia yakni Pancasila, Pembina Jurnalis Bela Negara (JBN)  Marsma TNI I Nyoman Tri Santosa S.Ip M.Tr (Han) mengajak untuk bisa membendung gaya proxy war [proxy war adalah yang nerujuk pada konflik antara dua negara yang terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan proxy kaki tangan atau agen] dan berita hoax [ berita hoax adalah usaha untuk menipu dan mengakali pembaca/pendengar untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut palsu]

Hal tersebut disampaikan Nyoman pada acara perkenalan dengan pengurus JBN dalam sebuah pertemuan diskusi di Pasraman Widya Dharma Jalan Subagyo, Lanud Husein Sastranagara Kota Bandung (30/12/2017) dengan pembahasan untuk meresmikan secara hukum JBN di tahun 2018.

" masuknya pengaruh LGBT [atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay"] dan pengaruh narkoba itu adalah proxy war," papar Nyoman.

Untuk itu, Nyoman menegaskan agar pengaruhnya jika dikaitkan pada teori penyebaran wilayah atau ekspansi globalisasi tidak menyebar, jika perlu lawan.

Kini di masa masyarakat milenia dunia maya adalah senjata tidak terlihat, mereka mengajak dengan janji uang dan kenikmatan hingga kita tidak sadar telah masuk dalam perangkap, tegas Jendral yang memiliki hobby travelling ini.

Saling Mengenalkan

Siang itu, yang sebelumnya, ada ajakan dari Muhamad Gun selaku ketua JBN lewat medsos WA untuk berkumpul kembali di rumah dinas Jendral Nyoman.

Sambutan pun dari Jendral dan Inana Musailimah Tri Santosa  sangat ramah sekali. Sajian makanan kecil khas Bandung dan soto ayam buatan Inana, pilot aktif dari tahun 80 - an hingga 1998 ini begitu nikmat di lahap.

Tak pernah terbayang, perjumpaan dengan senyum khas Jendral yang tidak merokok ini, menjadi tahu dan paham keinginan dari sahabat sekaligus rekan yang memiliki niat besar membela negara lewat menulis.

Satu persatu mengenalkan ; Muhamad Gun sang Ketua JBN menuturkan ucapan terima kasih sebesar-besar nya terhadap Jendral Nyoman. Ajakan yang sama disambut baiknya. " tenang pak, tidak akan berkurang dalam penulisan memerangi proxy war dan berita hoax karena di JBN hampir pemilik medianya".

Senada dikatakan Hari Safiari Dewan Penasehat JBN meminta agar JBN dekat dengan para pembina nantinya. Pasalnya dengan jaringan para pembina JBN akan jadi wadah Jurnalis yang selalu update.

Hari juga berharap, JBN harus memikiki inspirasi dan mutu akibat maraknya jurnalis instan yang sangat mudahnya membuat acount atau website portal berita.

Sejalan waktu ; Tedi, Wawan sang akhli IT, Rustam yang suka otomitif, Isyur artinya Ini Suryana, Bagus Rintohadi salah satu penggagas JBN, Syahadat Akbar aktivis mahasiswa di jamannya, Fajar Hidayat malang melintang di media cetak, Melly aktivis Kab. Ciamis dan anggota Peradi, Stanly Teguh pejuang jurnalis asli Menado - Sunda dan Masdon dengan jaringan yang luas di dunia militer usai acara begitu hangat terjalin dengan Jendral Nyoman dan kolega seperti Surya, Piters dsb.
(Jajat S)