-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Eka Santosa - Gerakan Hejo Cegah Import Beras LN

60menit.com
Kamis, 01 Februari 2018


TASIK MALAYA, 60MENIT.COM - Berkaitan dengan munculnya isyu Indonesia pada awal 2018 akan mengimpor beras tertentu dari negara tetangga.

Justru Eka Santosa, saat di area Jl. Raya Pemda, Bojongkoneng Desa Singa Sari Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Rabu, (31/1/2018) selaku ketua Gerakan Hejo dan Ketua Masyarakat Olot Jabar mengajak untuk mandiri di bidang ketahanan pangan. Namun, kata Eka, "harus dipraktikkan di lapangan. Jangan hanya melalui retorika seperti selama ini."

Maka dari itu, Eka sendiri yang sejak 2016 bersama sesepuh Jawa Barat Solihin GP (92) merintis Gerakan Hejo, konsisten menggalakkan kembali penanaman padi organik: "Penenan kali ini, relatif masih rendah. Ini resiko dari tanah yang sudah jenuh terpapar pestisida bertahun-tahun. Bertahap, unsur hara sawah ini sedang dipulihkan. Nanti, memakai jenis padi organik MSP, optimis menghasilkan hingga 10 ton per hektar. Tapi tunggulah dulu sejenak, memulihkan kesuburan tanah."

Eka bersama Solihin GP bak punya "dendam" tersendiri, berhasrat meningkatkan ketahanan pangan di negara ini: "Pola bertani yang ramah lingkungan melalui padi organik, insya Alloh kita raih lagi tingkat produktifitasnya. Kuncinya, harus sinergis antara pembuat kebijakan di negeri ini, dengan para pegiat pertanian di lapangan. Tataran kami minimal sebagai demplot, tanpa banyak teori dulu…."

Di sisi lain, Suasana pagi di hamparan sawah yang berada di puncak kemuning, tepatnya di area Jl. Raya Pemda, Bojongkoneng Desa Singa Sari Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat,  tampak berbeda. Kerumunan petani bersama kader Partai Berkarya besutan Hutomo Mandala Putra, berbaur bungah memanen padi di lahan seluas 1 hektar. Hari itu, padi jenis Menkonga di lahan yang kini sudah dikepung menjadi daerah perkantoran dan perumahan, saatnya dipanen setelah tiga bulan lalu ditanam. 

"Dalam waktu tiga bulan, didapat sekitar 3 ton per hektar," jelas Tatang Eka N. SP selaku kader Partai Berkarya di daerah ini yang hari itu menjamu tamunya Eka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Barat.

Padi Organik itu

Pendapat lain menurut Deni "Ozenk' Tudirahayu, Ketua DPD Partai Berkarya Kab. Tasikmalaya, panen kali ini merupakan contoh nyata walaupun dalam skala kecil."Berpartai kali ini, langsung berhubungan dengan petani. Pun, menjadikan area di sekitar sekertariat partai sebagai demplot bagi petani di Periangan Timur."

Menurut Deni pula yang akrab disapa Ozenk, sejak penanaman di bulan November 2017 lalu, hampir setiap hari datang para petani. Mereka tertarik akan pemulihan unsur hara tanah di sini. Akhirnya, rata-rata petani ini akan beralih menanam padi organik. Katanya, lebih sehat, dan punya harga tinggi di pasaran."

Sementara itu para petani yang ikut memanen pada hari itu ada di antaranya Eha (48), Lioh (46), dan Minoh (49), yang tinggal di sekitar persawahan ini, merasa gembira dilibakan pada panen raya kali ini."Partai baru ini punya kegiatan nyata, kami diikutsertakan bertani ubi di daerah lainnya. Ini yang kami butuhkan, kerja nyata, bukan janji," kata Eha dengan wajah sumringah. (Jajat S)