BANDUNG, 60MENIT.COM - (4-07-2018) Pertemuan di Luxury Hotel Bandung beberapa bulan yang lalu Menkomaritim Luhut Bimsar panjaitan mengundang ratusan pengusaha, dan menghimbau langsung untuk memaksimalkan mengolah limbah dengan baik dan perbaiki Ipalnya agar limbah pabrik atau industri yang di buang untuk tidak mencemari aliran sungai, dalam jangka tiga bulan untuk segera di laksanakan dan lakukan perbaikan secara maksimal.
Menyikapi hal di atas Dansektor VI Kolonel Yudi Zanibar, Rabu 04/07/2018, bersama jajaran satgas citarum lakukan pengecekan langsung ke Pabrik Textile Pt. Daliatex Jl. Raya Dayeuhkolot Rt 2 dan 3 Rw 10 Desa Citereup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, sebagai edukasi implementasi Citarum Harum di sektor 6 Bersama-sama dengan Kepala Desa Citeureup Entang Sudrajat, Ketua RT RW serta tokoh masyarakat pun ikut dalam pemantauan tersebut, pada kesempatan ini juga dampingi Bhabinsa Citeureup, Bhabinkamtibmas serta Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Risnanto Turut menyaksikan proses pengolahan limbah milik PT Daliatex .
Dansektor 6 Kolonel Yudi Zanibar langsung menghimbau ke pemilik PT tersebut di saksikan elemen masyarakat" loh Buang limbah harus aman buat lingkungan, kalau gak aman buat lingkungan loh siapin semen nanti gue Cor " serunya dengan nada gaul
Sementara itu Tajudin Bagian Safety on treatment di PT Daliatex menjelaskan " kami akan selalu mengikuti arahan dari dinas terkait, seperti yang pernah di sampaikan pada kami saat diundang pa menko di hotel trans , bahwa ipal harus baik dan pengolahan limbahnya harus aman untuk lingkungan, kami menanam ikan hidup, jenis ikan mas di kolam akhir pengolahan, untuk barometer bahwa ini aman lingkungan dan bisa lihat sendiri, " jelasnya
Lebih lanjut dirinya menjelaskan " limbah kami memakai proses biologi, dan dalam kolamnya selalu di berikan oksigen,produk pengolahan IPAL kami ini adalah produk lokal, PT Daliatex juga selalu memperbaharui Proper (sertifikat biru) dan selalu update tiap tahunnya, saya rasa kami selalu ikuti arahan, termasuk dari Dinas Lingkungan hidup, baik kabupaten, provinsi dan pusat. " tutur tajudin
Kepala Desa Citeureup Entang Sudrajat berkomentar tentang PT daliatex " dari segi rekrut pegawainya pabrik ini sesuai dengan apa yang di inginkan warga disini, Pabrik ini juga sangat memperhatikan pada lingkungan sekitar, Amdal nya pun waktu itu di sosialisasikan di kantor Desa Citeureup dan sampai saat ini saya belum mendapat keluhan dari warga terkait pembuangan Limbah PT Daliatex " jelas Kades Citeureup
Hal senada disampaikan Ahmad sebagai Tokoh masyarakat " masalah limbah cukup gencar saat ini, tapi untuk daliatex alhmdulilah dari warga belum ada keluhan, saya baru pertama kali masuk ke pengolahan air limbah PT Daliatex ternyata hasil akhir pengolahan limbah nya tidak berdampak pada ikan mas dan bisa hidup " jelasnya.
Undang selaku Ketua RW 10 mengucapkan "justru dengan adanya citarum harum kami senang, jadi semua bisa ikut mengontrol lingkungan, dan jelas kami mendukung, apa lagi bila ada pabrik nakal yang tidak taat aturan yang mencemari lingkungan, setelah tau begini kami akan datangi, karena jelas mengganggu. Sejauh ini saya dengar PT deliatex bisa mengurus dan mengolah limbahnya dengan baik dan minta di awasi dalam pembuangan limbahnya, saya harap juga sungai citarum juga di keruk secara benar, agar sungai tidak dangkal, dan banjir terus ke tempat tinggal kami " ucap Ketua RW 10
Farida sebagai ketua RT juga menjelaskan " untuk deliatex saya rasa bagus ya belum ada keluhan dan setelah saya lihat ke pengolahan limbah nya tidak bahaya untuk ikan hidup dan semoga saja bisa menjadi contoh untuk yang lainnya, dalam membuang limbahnya, agar tidak bahaya bagi lingkungan" pungkas nya. (Wahyu)