-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Targetkan 2019 Kota Bandung Bebas Kawasan Kumuh

60menit.com
Jumat, 06 Juli 2018

WAKIL Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Koordinator Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kota Bandung, Dede Kahiyat membahas tentang Program Kotaku di Kota Bandung, Jumat (6/7/2018), di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung.

BANDUNG, 60MENIT.COM -  (6-07-2018) Program Kota Tanpa Kumuh atau "Kotaku" menargetkan tahun 2019 kekumuhan di Kota Bandung 0%. Tahun 2018 program ini menargetkan mengentaskan 699 hektare wilayah kumuh di Kota Bandung.

Demikian disampaikan Koordinator Kotaku Kota Bandung, Dede Kahiyat saat menemui Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Balai Kota Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Jumat (6/7/2018). Kedatangan Dede untuk melaporkan perkembangan program Kotaku di Kota Bandung.

Dede mengungkapkan, program Kotaku merupakan program Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertujuan untuk menghilangkan kawasan kumuh di perkotaan. Program ini di Kota Bandung sudah dilaksanakan sejak tahun 2016.

Saat program Kotaku mulai dilaksanakan, luas kawasan kumuh di Kota Bandung mencapai 1.457 hekatre. Menggunakan Bantuan Dana Investasi (BDI) sebesar Rp53,7 miliar dari pemerintah pusat, Tim Kotaku mulai membenahi kawasan kumuh di Kota Bandung.

Sampai tahun 2017, kawasan kumuh yang sudah ditangani seluas 215 hekatre, menyisakan 1.242 hekatre lagi untuk digarap. Tahun 2018, ditargetkan mengentaskan 699 hektare kawasan kumuh di Kota Bandung.

Untuk menyelesaikan kawasan kumuh yang belum tertangani, lanjut Dede, Tim Kotaku akam meningkatkan kinerja. Salah satu upaya yang akan dilakukan, mengusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk menintegrasikan Kotaku dengan program Pemkot Bandung.

“Ada program yang berpotensi berkolaborasi dengan Kotaku, yaitu PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan),” tutur Dede.

Kotaku dan PIPPK sama-sama bertujuan melaksanakan pembangunan secara terpadu di wilayah-wilayah. Bahkan, PIPPK lebih bisa menjangkau hingga ke tingkat RW.

Beberapa kegiatan Kotaku tidak jauh berbeda dengan PIPPK, terutama terkait perbaikan infrastruktur. Kotaku, selain membina juga mengarah pada bidang yang sama, terutama soal sanitasi dan kegiatan infrastruktur lainnya. “Karena target kami itu kekumuhan 0% di tahun 2019,” ujar Dede.

Di sisi lain, Dede juga memandang perlu adanya integrasi kegiatan dengan program Pemkot Bandung agar tidak saling tumpang tindih. Dengan begitu, pembangunan bisa lebih efektif.

“Di Kotaku ini ada perencanaan masyarakat dan sudah terbangun di 151 kelurahan. Harapannya bksa menjadi dokumen Musrenbang oleh dinas terkait atau reses untuk menggarap kegiatan. Karena itu perencanaannya sampai tahun 2021, target 0% kumuh di sana ada,” jelas Dede.

Gagasan integrasi itu juga dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Menurutnya, jika target 699 ha dalam setahun itu terasa berat, maka kolaborasi dengan program Pemkot Bandung adalah pilihan terbaik.

“Pentingnya sinergitas dan integrasi antara program Kotaku dengan program pembangunan dari APBD Kota Bandung salah satunya bisa dengan PIPPK, kemudian program pembangunan dari dinas-dinas yang ada. Jangan sampai nanti overlap,” kata Oded.

Oded berharap sinergi itu bisa mempercepat ketercapaian target pengentasan kekumuhan di Kota Bandung. “Sebagai bentuk optimisme kita harus dibarengi dengan semangat kita,"ujar Oded yang optimis target pengentasan kekumuhan bisa tercapai sesuai harapan. (*)