BANDUNG, 60MENIT.COM – (23-07-2018) Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Mahasiswa Tematik UPI ikut peran serta bantu pasukan siliwangi
satgas citarum harum sektor 10 yang dipimpin oleh Kol. Inf. Sulistiono dilokasi
wisata Cenkrong Camp Rajamandala Kulon, ketika dihubungi 60menit.com Sulistono
menyampaikan “ Giat hari ini kami masih melanjutkan kegiatan yang sebelumnya,
yaitu penggalian dan perawatan lubang
flamboyan dengan pembersihan sekitaran lubang untuk tanaman flamboyan, penggalian
tanah gembur bersama mahasiswa KKN UPI untuk tanaman flamboyan dan bambu hitam
dengan menggunakan mobil saya pribadi, pembersihan sampah daun kering di
sepanjang bantaran S. Citarum dan kanan kiri jalan sekitar RT 02/RW 25 Kp Cisameung”.
Ucapnya.
Tim/unsur dari Kikav 4 dipimpin
Sertu Ferry W, membersihan parit, rumput , serta alang-alang di sekitar anak sungai
citarum RT 01 RW 25, penggalian lubang untuk tanaman bambu hitam di bantaran S.
Citarum Kp Cisameung Ds Rajamandala Kulon, penggalian tanah gembur bersama
mahasiswa KKN UPI untuk tanaman flamboyan dan bambu hitam dengan menggunakan
mobil inventaris dari Komandan Sektor 10 di lokasi wisata Cengkrong Camp
Rajamandala kulon, perawatan lubang galian tanaman flamboyan dengan penyiraman
dan memasukan tanah gembur agar lubang yang akan ditanami flamboyan ataupun
bambu hitam dapat subur saat ditanami bibit dan menunjang keberhasilan program
Citarum Harum khususnya Sektor 10 Rajamandala Kulon.
SUB SEKTOR - 2 Tim/unsur Rider 300 setelah apel pagi bersama
mahasiswa KKN UPI diambil oleh Pasiops Lettu Inf Hartono di lap bola Kp Cisameung
pembuatan lubang tempat pembuangan sampah sementara diwilayah RT 01 RW 25, melaksanakan
giat penggalian tanah gembur bersama mahasiswa KKN UPI untuk tanaman flamboyan
dan bambu hitam dengan menggunakan mobil inventaris dari Komandan Sektor 10 di
lokasi wisata Cengkrong Camp Rajamandala kulon, perawatan lubang galian tanaman
flamboyan dengan penyiraman dan memasukan tanah gembur agar lubang yang akan
ditanami flamboyan ataupun bambu hitam dapat subur saat ditanami bibit dan
menunjang keberhasilan program Citarum Harum khususnya Sektor 10 Rajamandala.
v
Sebagai peluang di daerah tersebut
Sulistiono menyampaikan “Penataan Bantaran S, Citarum sepanjang Sektor 10
dijadikan tempat wisata khususnya untuk kegiatan Arung Jeram. Mengingat sampai
saat ini lokasi tersebut sudah rutin setiap waktu untuk latihan Arung Jeram
oleh beberapa komunitas, khususnya dari Mahasiswa se wilayah Jabar” Tegas
Kolonel.
“Penanaman pohon keras ekonomis
sepanjang Bantaran S, Citarum dgn penanaman pohon Bambu Hitam, Lahan perkebunan
PTPN VIII masih dapat dimanfaatkan untuk tanaman keras yg ekonomis untuk
pemberdayaan ekonomi rakyat, Adapun sebagai kendala yang adalah “Peralatan
untuk kerja sampah seperti Pengki, Gerobak dorong sampah, kendaraan sampah,
jaring sampah, tempat penampungan sampah, karung penampung sampah dan sarung
tangan serta masker yg sampai saat ini tidak ada sama sekali, peralatan untuk
kerja penggalian lubang tanaman Flamboyan tidak ada sama sekali dukungan,
seperti Cangkul, Balincong, linggis, Pemecah batu, Pancir, sarung tangan
sedangkan kondisi tanah umumnya bebatuan besar besar dan membutuhkan alat
khusus untuk dapat benahi tanah tsb untuk pembuatan lobang tanaman” Ucapnya
lagi.
Hal
hal yang menonjol di situasi ini yaitu “Yang
terjadi selama kegiatan yaitu pada pagi di S. Citarum tercium bau limbah S.
Citarum yang sangat menyengat seperti bau antara lumpur dan limbah kimia yang
jika tercium oleh orang yg tdk terbiasa mencium bau tersebut akan menimbulkan
mual mual dan muntah muntah. Dan kadang bau berubah menjadi bau yang sangat
amis. Hal ini sangat mengganggu kehidupan lingkungan masyarakat sekitarnya” Pungkas dansektor. (Zhove)