-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Kol Aby: Maksimalkan Incinerator Guna Selesaikan Masalah Sampah di Sektor 8

60menit.com
Selasa, 28 Agustus 2018


Kol. Czi. Aby Ismawan Uji Coba Mesin Pembakar Sampah
(Incenerator) *27-08-2018


BANDUNG, 60MENIT.COM - Senin (27/08/2018) Komandan sektor 8 satgas Citarum Harum Kolonel Czi Aby Ismawan, hari ini kembali memantau jalanya pengujian mesin Incinerator yang berada di Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung

Dalam pelaksanaanya, uji coba kali ini dilakukan oleh Siswanto Hartoyo yang merupakan pembuat mesin Incinerator dan pencipta beberapa teknologi tepat guna lainya. Tujuannya adalah baik uji coba yang saat ini dilakukan ataupun semua hasil ciptaan dan penemuanya, dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat

Pada kesempatan ini Dansektor 8 (Kolonel Czi Aby Ismawan) mengatakan," Dengan adanya uji coba ini, diharapkan alat/mesin Incinerator dapat segera fungsikan. Hal ini guna untuk memusnahkan sampah yang selama ini selalu menjadi permasalahan masyarakat salah satunya di Desa Mekarrahayu", Ucapnya

Lanjut Dansektor," hal ini perlu dilakukan mengingat saat ini hampir diseluruh wilayah Bandung dan sekitarnya, masih banyak sampah-sampah yang belum bisa diatasi secara maksimal. Baik sampah permukaan ataupun sampah rumah tangga, 


," tentunya sangat diharapkan mesin Incinerator yang sudah disiapkan ini dapat berfungsi dengan baik, sehingga akan mengurangi salah satu permasalahan yang ada di masyarakat terkait sampah. Tentunya hal ini demi terwujudnya program Citarum Harum sesuai dengan Perpres  No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum", jelas Dansektor

Sementara menurut Siswanto Hartoyo Pemilik CV. Jaya Teknik Utama yang  sekaligus pembuat mesin Incinerator mengatakan," saat ini sudah dilakukan percobaan alat Incinerator generasi ke-4 dan hasilnya sudah sangat baik, memang kemarin ada kendala di masalah batu bata dan sil pintu. Namun saat ini sudah diperbaiki  dan seperti yang telah kita lihat bersama, hasil pembakarannya sudah sangat bagus,

Incenerator Sedang Aktip

," rencananya dari 1, 1/2 meter Kubik sampah yang akan dibakar dengan suhu 500 derajat celcius, akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Namun setelah dilakukan percobaan dalam waktu kurang dari 30 menit, baik sampah basah dan kering organik anorganik dan dengan suhu dibawah 400 derajat celcius  telah selesai diolah", terangnya

Hartoyo menambahakan," mesin ini juga dilengkapi dengan Scrabble atau spray yang digunakan untuk memfilter asap dari cerobong hingga berwarna putih dan tidak bau serta tidak perih dimata, artinya kontaminnya sudah ter-filter. Makanya tadi bisa kita lihat bersama dari air yang tadinya  jernih, setelah digunakan menjadi sangat hitam. Dan ini membuktikan bahwa air sangat efektif serta dapat memfilter asap,

" bedanya Incinerator Generasi ke-4 dengan generasi sebelumnya adalah, ada penambahan mesin pembakar  dalam Incenerator ini, yang tadinya  hanya dipasang 1 mesin pembakar sekarang menjadi 2 kanan dan kiri. Begitu juga  untuk filter, Incenerator generasi ke-4 sudah dipasang 2, sehingga lebih mudah digunakan, efesien, ramah lingkungan dan tentunya harga yang sangat terjangkau", ungkapnya

Ditanya mengenai asap dan air hasil pembakaran Hartoyo menjelaskan,"  gumpalan asap tadi yang dihasilkan dari pembakaran menurut analisis saya sudah aman. Itu diketahui ketika asap tidak pedih dimata, tidak menimbulkan bau menyengat dan pada saat terhirup tidak membuat sesak nafas. Memang pengujian secara analis belum, namun saya pernah uji secara fisik. Hal ini saya lakukan sendiri dengan cara mendekati cerobong dan  memasang muka kecerobong tersebut serta ada asap yang terhirup dan itu masih aman. Memang kalau sampah basah saat pertama proses akan menimbulkan asap yang tebal namun itu tidak akan lama, 

," sedangkan air hasil pembakaran yang berwarna hitam itu adalah sisa-sisa penangkapan Karbon dioksida, Sulfur dan lain sebagainya, termasuk dari Gasifikasi sampah anorganik. Air hasil pembakaran ini, bisa digunakan sebagi pestisida pengusir hama dan bagus juga digunakan untuk pupuk cair. Ini sudah banyak digunakan di Desa, walaupun saat ini belum ada penampung", imbuhnya

," ada 4 jenis Incirenator yang pernah saya buat, yang terpasang saat ini Incinerator generasi terbaru, kedepan saya sudah mempersiapkan generasi baru, tentunya akan lebih baik dari yang sekarang dan saya sudah siapkan gambarnya, namun secara keseluruhan ujicoba kali ini sudah sangat bagus dan tinggal dilakukan perubahan penambahan pipa, agar kesing tidak terlalu panas,

," disamping alat ini, pada Tahun 2012 saya sudah mulai merancang alat Thermal proses (Incinerator) yaitu jenis S 1.0 dan masih berskala kecil dan itu merupakan generasi awal. Serta pada tahun 2000 saya juga telah menciptakan beberapa teknologi tepat guna. Adapun jenis alat dan temuan saya diantaranya, mengubah sampah anorganik menjadi BBM, Alat Pressure Sampah, Crusher Sampah, Reactor Asap Cair, Pupuk Organik Cair dan masih banyak yang lainya. Dan usaha dibidang Inovasi teknologi yang saya lakukan ini, bertujuan untuk ikut  menyelesaikan permasalahan yang terjadi dimasyarakat diantaranya terkait sampah", pungkasnya (T.PRO)