-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Menkomaritim - Gelar Audiensi Sesama Pelaku Industri Terkait Perpres No. 15 Th.2018

60menit.com
Rabu, 01 Agustus 2018


Tampak ; Kajati, PJ. Gubernur, Menko Maritim, Sesajen Wantanas
(Urutan Nama Dari Kanan Ke Kiri)

BANDUNG, 60MENIT.COM - Rabu (01/08/2018) Menkomaritim Luhut Binsar Pandjaitan adakan kunjungan Kerja diwilayah Bandung, dalam kegiatan ini Menkomaritim adakan Audiensi dengan para pelaku usaha/Industri dalam rangka mendukung Percepatan Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, acara bertempat di Ballroom  Hotel & Resor Hilton Jalan HOS. Tjokroaminoto No.41-43, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat

Hadir dalam kegiatan ini selain Menkomaritim, Seswantanas Letjen TNI Doni Munardo, Pj Gubernur Jawa Barat, Komjen Pol, M Iriawan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, SH, M. Tr. (Han), Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kajati Jabar Raja Nafrizal, Dirjen PPI Kemenperin Putu, serta para Dansektor satgas Citarum Harum dan para pelaku usaha/Industri yang berada disekitar DAS Citarum juga Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. mewakili Pangdam Jaya/Jayakarta.

Pada kesempatan ini Menkomaritim, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,"  intinya kita tidak usah melihat kebelakang, dengan catatan kita patuhi aturan, kalo gak patuh, saya janji nanti akan ada yang akan masuk penjara, bayangkan 340 ribu ton limbah cair industri masuk ke sungai Citarum" jelasnya

," hasil penelitian IPB Bogor, semua kerusakan akibat dari limbah, dan semua ikan tidak layak makan, saya tanya nurani para pengusaha, karena orang yang konsumsi itu, bayi nya pasti kuntet, kita harus tekad, jangan bicara politik di Citarum, sepanjang para pengusaha mengikuti aturan dan tidak bermasalah, saya jamin kan jabatan saya pelaku industri aman" tegasnya

Sementara menurut Pj Gubernur, M Iriawan menjelaskan," hari ini kita sama-sama menerima kunjungan kerja bapak menteri koordinator bidang kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, berkaitan dengan audensi para pemilik perusahaan di Das Citarum, terkait implementasi Perpres No. 15 tahun 2018, 


," program ini amat sangat luar biasa, bermanfaat bagi rakyat jawa Barat, kita tahu bahwa sesuai dengan perpres, dimana gubernur sebagai Dansatgas dan wakilnya adalah Pangdam lll/Siliwangi yang menangani Ekosistem dan bidang penegak Hukum adalah kapolda Jawa Barat yang dibantu oleh Kajati,

,"  jadi ini benar dan bukan main- main kini sudah keluar perpres, oleh sebab itu sangat penting sekali, kemarin sudah saya laporkan kepada pak luhut, waktu presiden ada di Jati Nangor, harus terbukti Citarum harus Harum dan harus selesai" ucapnya

Iriawan menambahkan,"  ikan hasil dari sungai atau sekitar waduk Saguling Jatiluhur dan Cirata, sudah tidak lagi dapat dikonsumsi karena sudah tercemar, kemudian irigasi juga demikian, ke tiga waduk juga banyak sekali menghasilkan daya listrik untuk wilyah Jawa dan Bali, disamping kandidat Citarum rusak maka nilai ekonomi akan hilang sangat besar,

," oleh sebab itu saya menghimbau, masih ada waktu untuk bersama-sama memperbaiki Citarum dimana disana secara garis besar dari hulu sampai hilir mulai dengan kerusakan hutan, kemudian perubahan tata guna lingkungan, erosi, longsor, sedimentasi serta pencemaran mati kita benahi, kalau dihulu tidak terlalu sulit, disana cukup tersedia mata air, dan bisa dilakukan lagi penanaman, tapi di hilir telak, dimana beberapa ratus pabrik membuang limbah ke sungai Citarum dan itu yang harus kita perbaiki bersama", pungkasnya

Sementar Pangdam lll/Siliwangi mengatakan," hari ini kita membangun komitmen kesepakatan dan tekad bersama, untuk mendukung kembalinya Citarum pulih kembali menjadi Harum, dengan semangat dan tekad merubah Dunia juga bisa  dengan kebersamaan kita apapun bisa kita lakukan, meri kita wujudkan dengan Implementasi nyata dilapangan, saya sebagai Wadan Satgas Citarum bagian Ekosisten, saya berangkat dari rasa keprihatinan saya, saya dari pangkat mayor sampai sekarang menjadi Pangdam mengerikan sekali sungai Citarum  masih tetap kotor, 

," hidup itu hanya ada 3, dalam satu hari berapa persen kita memberi kebaikan kapada orang lain, menerima kebaikan dari orang lain, dan berapa persen dalam satu hari kita menjahili dan menyakiti orang lain, mari kita buang yang satu ini, kita lebih perbanyak memberi dan menerima, dan semua kembali kepada niat, itulah yang kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, 

," berangkat dari itu saya apreisasi kepada rekan-rekan pengusaha yang sudah terketuk hati nuraninya, untuk memahami dan menyadari serta memberikan dukungannya, yang lalu sudahlah tutup lembaran lalu kedepan mari kita tata,  upaya saya untuk membuka mata dunia supaya orang melek akan Citarum, saya adakan beberapa kegiatan di sungai Citarum diantaranya lomba lari  dan acara mancing mania yang menghadirkan puluhan ribu peserta, dan itu bisa dilakukan dan Citarum bisa menjadi harum  kembali, 

," saya juga perintahkan kepada para Dansektor untuk menanam bunga Flamboyan disepanjang bantaran sungai Citarum kelak 7 tahun  kedepan sesuai dengan kepres, kelak akan bermekaranlah bunga flamboyan disepanjang sungai Citarum sama dengan indahnya bunga sakura di Jepang sana, 

," harapan saya mimpi saya, dan upaya yang sudah kita lakukan, mari dukung dan kita kembalikan harum sungai Citarum, stop pembuangan limbah di Sungai Citarum, mari kita pulihkan dan bersihkan limbah di DAS Citarum,  serta mengenai penggunaan air tanah yang sudah kini sudah memprihatinkan, marilah kita dukung pembuatan lubang biopori, digunung, disawah, diladang dan dipemukiman-pemukiman, kita maksimalkan bikin penyerapan sehingga air tanah akan naik kembali, tekanan tinggi akan timbul dan membetuk mata air", jelas Pangdam

Sementara Kapolda Jabar menjelaskan, " kita harus mendukung dan mensuport industri lokal/dalam Negeri, dalam keseharianya industri / pabrik dalam beraktifitas harus memperhatikan lingkungan hidup, dan untuk 2 kesepakatan ini, sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dari hulu sampai hilir, para pengusaha dalam melakukan aktifitas yang dikerjakan tidak mempengaruhi atau berdampak terhadap lingkungan, 

," saya juga tidak menyalahkan semua pelaku industri/usaha,  saya sangat paham,  karena limbah juga ada yang berasal dari rumah tangga, tapi data yang saya terima 340/hari adalah dari perusahaan oleh karena itu, saya sangat paham dengan pengolahan industri terutama pengolahan limbah, tentu perlu waktu, saya harapkan nantinya arahannya dari menteri perindustrian dan lingkungan bukan atas nama asosiasi  tapi atas nama orang perorang, 

," dalam waktu 6 bulan kedepan, teman-teman perindustrian buat pernyataan, saya akan cek akan ada perbaikan atau tidak , tapi kalau sudah buat pernyataan, tidak ada perbaikan berarti ada niat atau ada unsur kesengajaan, dan itu akan saya proses Hukum, demi menjadikan Citarum Harum", pungkasnya

Sementara ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sanny Iskandar, dalam acara ini mengatakan," selama ini pemerintah hanya mewajibkan industri manufaktur baru mendirikan pabriknya di sebuah kawasan industri, padahal jika perusahaan yang selama ini membuang limbah ke DAS Citarum, jika direlokasi, akan sangat menghemat biaya untuk pengolahan limbah industrinya", ucapnya

Masih menurut Sanny," pemusatan kawasan industri akan berdampak besar pada pengendalian kerusakan lingkungan, dengan demikian, sistem pembuangan limbah dapat lebih teratur dan tidak mencemari lingkungan karena hanya dibuang melalui satu jalur setelah diolah melalui IPAL komunal" jelasnya

Menurut ketua Apindo pihaknya siap membantu menyediakan lahan untuk kawasan industri yang sesuai dengan harapan pemerintah dan pengusaha,"  dan dengan lokasi serta harga yang bagus serta Infrastrukturnya yang tidak usah terlalu canggih seperti di Kawasan Kawasan  Industri yang lain", pungkasnya (,T.PRO)