-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Indonesia Tarik Utang Rupiah - Ini Alasannya

60menit.com
Rabu, 12 September 2018



ILUSTRASI


JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa butuh strategi khusus dalam menerbitkan surat berharga negara (SBN) di tengah dinamika pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat(AS).

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Sceneider Siahaan mengatakan tantangan tersebut adalah kekhawatiran investor asing kepada instrumen pemerintah.

"Tantangannya ada pada kondisi market/investor yang masih terpengaruh oleh gonjang-ganjing nilai tukar akibat CAD dan trade war," kata Scenaider, Jakarta, Rabu (12/9/2018). 

Oleh karena itu, kata Scenaider, pemerintah melalui DJPPR akan menebitkan SBN sekitar Rp 212 triliun dalam denominasi mata uang garuda sampai akhir tahun 2018.

"Iya, karena investor domestik lebih resilient kepada Indonesia dibanding investor asing di saat ini," jelas dia.

Dia menjelaskan, penerbitan SBN dalam denominasi rupiah juga lebih stabil dan risikonya lebih kecil di tengah 'amukan' dolar AS.

"Kita percaya penerbitan SBN rupiah akan lebih stabil dan lebih optimal dibandingkan utang valuta asing yang terkena beban tambahan depresiasi rupiah terhadap valas," ungkap dia. (detik*)

Editor : Zhovena