-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Jokowi Angkat Bicara Soal Dolar AS

60menit.com
Kamis, 06 September 2018

Pemaparan Presiden RI Terkait Naiknya Dolar AS

JAKARTA,  60MENIT.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah. Nilai dolar AS hampir menyentuh Rp 15.000.

Preside Jokowi terbilang sangat jarang memberikan penjelasan terkait nilai tukar mata uang Garuda. Dirinya selalu menginstruksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Namun, kali ini orang nomor satu du Indonesia itu memberikan penjelasan terkait dengan fenomena depresiasi rupiah. Bahkan, Mantan Wali Kota Solo ini membeberkan jurus pemerintah menghalau keperkasaan dolar AS

Jokowi mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS disebabkan oleh faktor eksternal. Jokowi bilang, hal tersebut terlihat dari fakta melemahnya mata uang negara lain terhadap kurs negara Paman Sam tersebut.

"Ini faktor eksternal yang bertubi-tubi. Baik yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga di AS, baik yang berkaitan dengan perang dagang AS dan China, baik yang berkaitan dengan krisis di Turki dan Argentina," kata Jokowi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/4/208).

Pemerintah bersama otoritas terkait akan terus mewaspadai kondisi ini, sehingga rupiah bisa bertahan dari gempuran dolar AS. Kondisi ekonomi dalam negeri pun akan terus dijaga agar menguatnya dolar tak banyak berpengaruh ke kondisi di masyarakat.

"Saya terus melakukan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, pelaku-pelaku usaha. Saya kira koordinasi yang kuat ini menjadi kunci sehingga jalannya itu segaris semuanya," ujar Jokowi.

Adapun fokus saat ini adalah mengurangi defisit transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor. Investasi juga harus terus ditingkatkan agar pondasi ekonomi dalam negeri bisa terus diperkuat.


Jokowi mengatakan, pemerintah bersama otoritas terkait akan fokus menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan agar penguatan dolar AS bisa ditahan. Caranya adalah dengan menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan impor. Hal ini dia minta diselesaikan dalam waktu satu tahun ke depan.

"Target saya sudah saya berikan agar dalam satu tahun betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," kata Jokowi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/4/208).

Langkah awal sudah dilakukan dengan kewajiban penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit 20% (B20). Hal ini ditempuh untuk memangkas impor minyak, dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit).

"Ini akan mengurangi impor minyak yang nggak sedikit. Perkiraan kita ini 5 hingga 6 miliar US$. Kemudian kalau CPO kita pakai sendiri untuk B20 maka suplai ke pasar turun, sehingga kami harapkan harga CPO juga naik. Ini sudah merangkak naik," kata Jokowi.

Kemudian adalah peningkatan kandungan dalam negeri. Hal ini juga guna mengurangi ketergantungan akan impor. (detik/Net)

Edittor : Zhovena