-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Aksi Nyata Kelompok Masyarakat Daerah Aliran Sungai Citarum Membangkitkan Kesadaran dan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Bencana

60menit.com
Sabtu, 03 November 2018


Ir. Iwan Eka Setiawan, M. Sc. 

BANDUNG , 60MENIT.COM - (3 November 2018) Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan salah satu DAS paling strategis di Indonesia untuk mendukung ketersedian pangan dan energi listrik serta menyediakan air baku seperti keperluan irigasi persawahan dan suplai air baku ke wilayah DKI Jakarta.  

Sungai terpanjang di Jawa Barat ini setiap harinya menerima kurang lebih 1.500 ton sampah berbagai jenis, baik sampah rumah tangga maupun limbah industri. Alih fungsi lahan pada bagian hulu sungai dan meningkatnya sampah rumah tangga menyebabkan banjir dan longsor menjadi ancaman bencana bagi masyarakat.

Sepanjang daerah aliran sungai Citarum sangat rawan banjir dan longsor yang rutin terjadi lebih dari 6 kali setiap tahunnya, sebagai kewaspadaan perlu peningkatan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana  khususnya banjir dan longsor secara aktif, partisipatif dan terorganisir.  

Kelompok Masyarakat dari Kecamatan Baleendah, Kec. Bojongsoang dan Kec. Dayeuhkolot telah mendapatkan pelatihan pembentukan desa tangguh bencana sebagai upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.

Kader/Pelopor penangulangan bencana tingkat desa yang terbentuk telah menyiapkan strategi penanggulangan bencana seperti ; pengelolaan peringatan dini, penyiapan jalur evakuasi, penanganan kaum rentan dan disabilitas termasuk didalamnya peningkatkan kepedulian lingkungan dalam pengelolaan sampah sepanjang DAS Citarum.


Menurut  Ir Iwan Eka Setiawan M. Sc., Gerakan Pengurangan Risiko Bencana didesain sebagai bagian dan aksi nyata dari gerakan Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Pemerintah,  Revolusi Mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah dan rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.
  
”Melalui Gerakan Indonesia Bersih Revolusi Mental diharapkan merubah perilaku hidup sehat dan higienis dengan memperhatikan pengelolaan sampah. Setidaknya masyarakat sepanjang DAS Citarum menjadi peduli dengan pengelolaan sampah, sadar dan paham akan bencana di sekitarnya sehingga akan turut memperbaiki DAS Citarum yang semakin  memburuk" Paparnya.

"Melalui Gerakan Indonesia Tertib Revolusi Mental diharapkan merubah perilaku tertib dalam penggunaan ruang-ruang public, tertib aturan terkait penggunaan lahan-lahan sepanjang DAS dan tertib dalam pembuangan limbah agar tercipta lingkungan hidup yang lebih baik.” Tutur Iwan.

Lebih lanjut  Ir Iwan Eka Setiawan M. Sc.  dalam pres realesnya mengatakan, pada hari Sabtu dan Minggu diawal November ini masyarakat 9 desa dari 3 kecamatan wilayah Kabupaten Bandung menggelar aksi nyata dengan mengajak komponen masyarakat tingkat desa masing-masing untuk menyiapkan diri dalam penanggulangan bencana, Mengingat musim hujan telah tiba kesiapsiagaan menghadapi banjir segera dibangkitkan.

Desa/Kelurahan yang merupakan wilayah kerja Sektor 6 dan 7 DAS Citarum tersebut adalah Bojongsari, Baleendah, Citeuruep, Tegalluar, Bojongsoang, Bojongmalaka, Andir, Pasawahan dan Dayeuhkolot, Kurang lebih 1000 orang bergerak dalam peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana. 

Program yang dikerjakan saat ini mulai mencoba mengimplementasikan program pengurangan risiko bencana dan revolusi mental dalam merubah cara pikir dan cara pandang masyarakat di 3 Kecamatan wilayah Kabupaten Bandung untuk mempercepat pengendalian kerusakan DAS Citarum” Pungkasnya. (Wahyu)