-->

Header Menu

HARIAN 60 MENIT | BAROMETER JAWA BARAT
Cari Berita

60Menit.co.id

Advertisement


Dr. TB Haeru Rahayu - Evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum Perlu Andilnya Masyarakat Sebagai Bentuk Kepedulian Citarum

60menit.com
Rabu, 16 Januari 2019


TB. Haeru Pada Acara Evaluasi Program Citarum Harum

BANDUNG, 60MENIT.COM - Kodam III/Siliwangi mengadakan Evaluasi 1 (satu) Tahun Program Citarum Harum bertempat di Gedung Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (15-01-2019)

Kegiatan dihadiri oleh Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) selaku Komandan Satgas Citarum Harum, Pangdam III/Slw. (Mayjen TNI Tri Soewandono) selaku Wadan Satgas 1, Kapolda Jabar (Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto) selaku Wadan Satgas II, Dini Dewi Heniarti (Ketua Asosiasi Profesor Doktor Hukum Indonesia - APDHI) sebagai nara sumber pada giat tersebut, hadir dari perwakilan Kemenkomaritim, Wali Kota Bandung, Bupati Bandung, para Dansektor satgas Citarum Harum dan ratusan undangan dari berbagai komponen masyarakat yang peduli terhadap Citarum.


Dr. Dini Dewi Heniarti yang menjadi nara sumber dalam acara tersebut pada saat menyampaikan paparanya mengatakan rapat evaluasi ini merupakan bagian dari reuni para penggiat lingkungan Citarum Harum serta sebagai indikasi berhasil atau tidaknya pelaksanaan program tersebut yang telah berjalan 1 tahun ini

Gubernur Jawa Barat (M.Ridwan Kamil, S.T., MUD) yang akrab di panggil kang Emil, pada saat menanggapi pertanyaan terkait program Citarum harum dari beberapa tamu undangan menjelaskan, "Sungai Citarum menjadi masalah dan isu nasional, karena citra Citarum ini mudah viral dan viralnya itu terbagi menjadi  dua, ada viral positif dan ada viral negatif, nah viral negatif ini menjadi citra buruk dari wajah kita di Dunia Internasional” kata Emil.

Dari Perpres No. 15 tahun 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum, kita ingin membuktikan dalam tugas ini yang ditargetkan 7 tahun, apakah orang Indonesia khususnya warga Jawa Barat, mampu atau tidak. Karena didalam Perpres tersebut, Gubernur Jawa Barat ditunjuk sebagai Komandan Satgas. disinilah saya akan menyiapkan cara untuk menjalankan Program Citarum Harum agar semua dapat  terkoordinasi" jelas Kang Emil

Mereka yang peduli dengan program ini akan kami berikan apresiasi atas inisiatifnya dalam tugasnya untuk melakukan upaya-upaya demi Citarum Harum, kita sadar kalau masih ada permasalahan dan kurangnya koordinasi. karena menurut saya ada puluhan kelompok yang berkegiatan di Citarum ini. Sehingga yang menjadi pertanyaannya, apakah kelompok yang satu akan tau kegiatan yang dilakukan oleh kelompok yang lainya dan apakah masing masing saling paham apa yang dikerjakan antar kelompok kelompok tersebut?, itulah kenapa. Karena tidak adanya koordinasi terpusat. Maka, di tahun 2019 kita harus perbaiki", tegas Gubernur Jabar selaku Dansatgas Citarum

"Permasalahan revitalisasi sungai Citarum merupakan permasalahan Nasional, ini bukan lagi permasalahan Jawa Barat. Dan pada awal tahun ini kita akan ngabret", ucap kang Emil

"Organisasi ini akan kita perbaiki semua, semua SK akan kita bongkar lagi tentunya kami juga akan menerima masukan dari berbagai komponen . Disitu kita akan menyepakatinya secara formal, ada daftar ulang, ada SK baru, struktur organisasi yang baru  dan lain sebagainya. Kita juga telah siapkan sekertariat/posko Satgas Citarum sebagai bentuk jawaban dari terlalu banyaknya tempat bertemu supaya tida pada kebingungan", ujar Emil

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan untuk anggaran Citarum Harum Sudah diupayakan, akan dikucurkan anggaran untuk TNI sebesar 300 Milyard

Sedangkan solusi yang ditawarkan oleh Gubernur Jabar untuk mengatasi persoalan koordinasi adalah, mulai bulan depan, Citarum Harum sudah ada kantornya sebagai pusat komando yang berlokasi di Jalan Naripan, di awal bulan Februari akan diadakan acara Expo Citarum rencananya pada kegiatan tersebut, semua kelompok untuk mendaftar ulang komitmennya.

"Hal ini diharapkan kami menjadi tahu setelah daftar ulang itu akan paham pasukan kita ini ada berapa ribu, speknya seperti apa, setelahnya diakhir acara kita bikin rencana aksi, di mana semua orang akan pulang membawa tugas dan koordinatnya dimana, melakukan apa dan jadwalnya apa. Termasuk jika butuh pendanaan, dananya darimana", terang Dansatgas

Pada kesempatan tersebut Emil juga menyampaikan masalah terobosan yang akan dilakukan Satgas Citarum akan dikelola oleh satu manajemen saja

Di akhir pengarahannya Dansatgas Ridwan Kamil Berharap supaya program ini dilaksanakan harus satu Komando

"Insha Allah, kalau semuanya satu komando, siapa yang ngegas, siapa yang ngerem, siapa yang dicicil, siapa yang ngabret, itu diatur iramanya. Itulah yang akan membawa progress luar biasa, Bangsa Indonesia tidak bisa dikalahkan kalau kompak dan bersatu, masalahnya bukan uang, masalahnya bukan ilmu, masalahnya adalah kekompakan persatuan dalam satu irama", jelas Rindwal Kamil

"Mudah-mudahan, dengan dimulainya komitmen 2019, Insha Allah saya meyakini Citarum Harum ini akan mengakselerasi dengan maksimal. Sehingga kita bisa lihat di Desember 2019 dari mulai penanganan sosial ekonomi, penanganan pencemaran, penanganan hukum dan lain-lain akan terkoordinasi beriringan satu irama sehingga menjadikan sebuah kebaikan", harap Kang Emil selaku Dansatgas Citarum Harum


Saat dikonfirmasi terkait dana yang akan dikucurkan pemerintah untuk membiayai kegiatan TNI (satgas) di Citarum, Pangdam III/Siliwangi mengatakan," Dana Citarum harum yang rencananya akan di kucurkan untuk TNI saya nilai kurang, karena banyak hal yang harus kami siapkan salah satunya adalah kesediaan alat berat dan kebutuhannya lainnya", jelas Pangdam

Mayjen TNI Tri Soeandono

Kemudian, akan ditambahnya jumlah personil yang akan bergabung di Program Citarum Harum, jadi kita masih hitung dan kalkulasi. Namun yang terpenting adalah kinerja prajurit (satgas) akan tetap maksimal kita akan tetap berkoordinasi dengan pihak lainnya terkait dengan program Citraum harum, hasil evaluasi bahwa lebih banyak lagi dibutuhkan kepedulian masyarakat untuk program ini", terang Pangdam

"Sedangkan untuk program di Tahun 2019 kita akan lebih sinergi lagi. Dengan terbentuknya kantor pusat pengendalian (satgas Citarum), kita akan lebih mengintensifkan serta sinergi antar sektor, sehingga kontrolnya hanya disitu", pungkas Pangdam III/Siliwangi selaku Wadan Satgas I Bidang Penataan dan Pengendalian Ekosistem ini

Sementara Dr. TB Haeru Rahayu selaku Asisten Deputi Bidang Pendidikan Dan Pelatihan Menkomaritim, pada saat dikonfirmasi terkait kegiatan ini, dirinya menjelaskan," Kami dari kemenko maritim mengapresiasi agenda evaluasi 1 tahun program Citarum harum, itu baik untuk memperbaiki kinerja Satgas selanjutnya. Tentunya dengan mendengarkan berbagai masukan dari seluruh elemen masyarakat, kita akan lebih tahu hal apa yang nantinya akan dilakukan", kata TB Haeru

Kemudian, yang sudah baik kita pertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi agar semakin baik. Sementara yang belum baik, mari kita perbaiki bersama sama. Masyarakat juga harus peduli dan ikut andil, karena masalah Citarum ini Konfliknya global dan saat ini hanya TNI yang bisa terjun untuk menanggulanginya", terang Haeru Rahayu

Terkait masalah baku mutu, aturan sudah ada perubahan sejak 1 tahun lalu, tinggal menunggu pengesahan saja. Hal ini harus dikawal serta menjadi tugas dan peran media untuk ikut mengawal dan mendampinginya. Untuk saat ini, mari kita berikan kesempatan kepada pak Gubernur selaku Dansatgas dalam melaksanakan proses pemulihan DAS Citarum", ajak TB Haeru mengakhiri penjelasanya (T.PRO)